TANGERANG SELATAN, Suasana Jumat pagi yang biasanya tenang di kawasan Jalan Kencana Loka Sektor XII, BSD, Serpong, mendadak berubah mencekam.
Sekitar pukul 08.30 WIB, kepulan asap putih muncul dari sebuah rumah makan Kampung Kecil. Tak lama, api membubung tinggi, memicu kepanikan warga dan para pekerja di sekitar lokasi.
Lina (30), seorang karyawan supermarket yang berada tepat di sisi kanan rumah makan, masih mengingat jelas momen menegangkan itu.
Saat sedang berjaga di kasir, ia mendengar suara benturan dari arah toko sebelah—sebuah tempat yang menjual oleh-oleh haji dan umrah. Merasa ada yang tidak beres, Lina segera keluar toko.
Baca juga: Pasca-kebakaran, Rumah Makan Kampung Kecil BSD Dipasangi Garis Polisi
“Kami sih tahunya 08.30 WIB kejadiannya. Suara-suara kayak benturan, mungkin karena kaca pecah. Bukan ledakan besar, tapi cukup bikin waswas,” ujar Lina saat ditemui , Jumat.
Awalnya, ia sempat mengira terjadi kecelakaan lalu lintas. Namun ketika asap mulai mengepul tebal dan api terlihat membesar, rasa takut langsung menyergap.
“Panik banget lah. Soalnya kan apinya sudah gede juga,” ucapnya.
Melihat api yang kian meluas, Lina melihat para penghuni rumah makan panik dan berlarian keluar menyelamatkan diri.
Sementara itu, ia meminta rekan kerjanya segera menyelamatkan tiga unit komputer berisi data penting perusahaan.
“Kami mah amanin komputer dulu. Soalnya kami nempel banget sama yang sebelahnya,” katanya sambil menunjuk komputer yang tengah dipasang ulang oleh temannya.
Baca juga: Rumah Makan Kampung Kecil BSD Kebakaran, 2 Orang Terluka
Dalam kepanikan, mereka hanya sempat menyelamatkan yang terpenting. Di tengah kecemasan itu, satu hal yang disyukuri oleh Lina adalah semua orang selamat.
Di seberang lokasi, Sarja (56) tengah menyusun dagangan pepaya di atas meja kecil di trotoar. Sehari-hari, ia berjualan di situ sejak pagi. Hari itu pun ia sudah berada di tempat sejak pukul 07.30 WIB.
Namun pagi itu tak berjalan seperti biasa. Sekitar pukul 08.30 WIB, ia menjadi saksi mata awal munculnya asap dari rumah makan.
“Saya sudah di sini, lagi dagang,” kata Sarja.
Dari tempatnya berdiri, ia melihat asap putih pekat keluar dari bangunan. Bau hangus mulai menyengat.