Home / Peristiwa / Depok Tak Lagi Kota Intoleran, Umat Kristiani Bersyukur

Depok Tak Lagi Kota Intoleran, Umat Kristiani Bersyukur

Depok – Ummat Kristiani di Kota Depok menjalani Ibadah Kenaikan Yesus Kristus, salah satunya di Gereja Bunda Maria Ratu Sukatani. Bahkan pada peribadatan tersebut, turut menyinggung Kota Depok yang menjadi Kota toleran.Romo Dionisius Aditejo Saputro mengatakan, umat Katolik merayakan hari raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus. Perayaan tersebut menjadi puncak dari perayaan Paskah, menjadi kegenapan dari rencana karya kesempatan Allah melalui Yesus yang telah tersalib dan bangkit, serta diangkat ke surga.“Kami juga bersyukur, bersukacita dalam perayaan ini sekaligus juga terhadap keberadaan umat Katolik yang menjadi bagian dari warga Depok,” ujar pria yang kerap disapa Romo Dion, Kamis (29/5/2025).Romo Dion mensyukuri pada tahun ini indeks kota toleransi Kota Depok telah naik peringkat berdasarkan data Setara Institut. Diketahui, Kota Depok sebelumnya pada peringkat 94 dan masuk kategori kota intoleran.  “Tahun ini dari indeks kota toleransi yang dikeluarkan Setara Institute ini telah naik peringkatnya, peringkat toleransinya dari 94 kalau tidak salah, ini naik ke 78,” ucap Romo Dion.Romo Dion menilai, perubahan peringkat Kota Depok menjadi sebuah prestasi tidak hanya Pemerintah Kota Depok, namun di semua lini, pengampu kebijakan, dan masyarakat Depok. Atas capaian tersebut, Romo Dion meyakini ummat Katolik mendukung dalam upaya mewujudkan toleransi di Kota Depok.“Semangat ini tetap menjadi warna dan sekaligus tujuan, serta upaya untuk bagaimana mewujudkan Depok ini memang menjadi kota yang harmoni dan kota yang maju,” terang Romo Dion.Romo Dion menjelaskan, terwujudnya kota toleransi tidak terlepas dari upaya seluruh pihak menghargai perbedaan. Namun bukan berarti untuk disamakan tetapi untuk saling menyempurnakan.“Kita berbeda bukan untuk disamakan, tetapi untuk menyempurnakan satu dengan yang lain, dan saya kira ini menjadi satu potensi yang kuat, karena kota Depok ini kan menjadi kota penyangga dari ibukota Jakarta,” jelas Romo Dion. Romo Dion menilai, Pemerintah Kota Depok telah membuat terobosan mewujudkan sebuah toleransi. Hal itu dapat dilihat dari salah satu pimpinan wilayah merupakan warga non muslim.“Maka dengan adanya Camat yang berasal dari non muslim, saya kira menjadi gebrakan yang baru untuk Walikota sekarang,” ungkap Romo Dion.Romo Dion menuturkan, Kota Depok diharapkan menjadi kota yang semakin menunjukkan tingkat toleransi yang baik. Menurutnya, antara kerukunan dan toleransi menjadi sesuatu hal yang berbeda.“Kalau kita bicara rukun, ya mungkin setiap hari rukun tidak ada apa-apa. Tetapi begitu masuk hal-hal yang esensial, ranah tentang keyakinan, ini yang seringkali menjadi perdebatan atau kemudian satu friksi di dalam kondisi sosial masyarakat, karena bagaimanapun juga soal keyakinan kan urusan masing-masing. Bagaimana bertoleransinya, itulah di situ yang kemudian musti dimengerti sebagai satu keadaan memahami satu dengan yang lain,” pungkas Romo Dion.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *