Home / MONEY / Demo Ojol Besok Matikan Aplikasi, Wamenaker: Perjuangannya Kita Dukung

Demo Ojol Besok Matikan Aplikasi, Wamenaker: Perjuangannya Kita Dukung

JAKARTA, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer (Noel) mendukung perjuangan para driver ojek online (ojol), taksi online dan kurir online yang akan menggelar aksi demonstrasi dan off bid (mematikan aplikasi) secara serentak pada Selasa (20/5/2024) besok.

Menurut Noel, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan memperjuangkan para driver dan kurir online dari sisi perlindungan ketenagakerjaan.

“Perjuangannya secara substansi kita mendukung,” ujar Noel di Kantor Kemenaker, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Terkait pengaturan hubungan kerja dengan penyedia layanan transportasi online (aplikator), menurut Noel merupakan ranah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Baca juga: Demo Besar Ojol Besok, Hindari Ruas Jalan Berikut Ini

Sementara itu, dari Kemenaker akan memperjuangkan kesejahteraan driver dan kurir online sebagai pekerja.

“Kita akan perjuangkan itu. Kan sikap kita jelas dari awal. Sikap kita akan memperjuangkan hasil mereka. Salah satunya yang sudah kita lakukan adalah soal BHR (bantuan hari raya),” ungkap Noel.

“Kemudian, pelaksanaan implementasinya mereka (aplikator) berbohong dan rakus, ya itu soal mereka. Kita yang jelas negara pasti hadir,” tambahnya.

Baca juga: Driver Ojol dan Kurir Serentak Off Bid Besok, Protes Potongan 70 Persen

Diberitakan sebelumnya, ribuan pengemudi ojek online, taksi online, dan kurir bakal menggelar aksi demonstrasi dan off bid (mematikan aplikasi) secara serentak pada Selasa besok.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengatakan, aksi ini dilakukan secara nasional.

“SPAI menyerukan pengemudi ojol, taksol, dan kurir melakukan aksi off bid massal (matikan aplikasi) satu Indonesia di mana pun perusahaan platform beroperasi,” kata Lily dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).

“Dan kami akan turun ke jalan pada tanggal 20 Mei nanti bersama dengan serikat pekerja dan komunitas pengemudi ojol, taksol, dan kurir,” lanjutnya.

Baca juga: Komunitas Ojol Mau Surati Prabowo, Resah Rumor Grab Akuisisi GoTo

Menurut Lily, aksi ini bentuk protes atas kondisi kerja yang dinilai tidak layak.

Pengemudi terus diperas lewat sistem potongan yang tinggi.

Ia menyebut, potongan platform bisa mencapai 70 persen dari total biaya yang dibayarkan pelanggan.

“Pengemudi hanya mendapatkan upah sebesar Rp 5.200 dari hasil kerjanya mengantarkan makanan. Padahal pelanggan membayar ke platform sebesar Rp 18.000. Dari sini jelas terlihat platform mendapat keuntungan dengan cara memeras keringat pengemudi ojol,” ujar Lily.

“Maka kami mendukung tuntutan potongan 10 persen dan bahkan kami menuntut potongan platform dihapuskan. Selain itu, harus ada kejelasan tarif penumpang, barang, dan makanan yang setara dan adil,” tegasnya.

Baca juga: Isu Merger GoTo-Grab dan Kekhawatiran Data Jutaan Warga Indonesia

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *