Home / Bursa / Daftar Emiten yang Sahamnya Kecipratan Berkah Perang Israel-Iran

Daftar Emiten yang Sahamnya Kecipratan Berkah Perang Israel-Iran

Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke wilayah Iran sejak Jumat (13/6) yang menuai aksi balasan. Perang kedua negara semakin memanas hingga Selasa (17/), yang antara lain turut berpengaruh pada lonjakan harga minyak dan pasar keuangan. Analis Ekuitas PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan, pelaku pasar akan fokus pada dua agenda penting pada pekan ini, yakni pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dan potensi eskalasi lanjutan konflik Israel-Iran. “Konflik antara Israel dan Iran meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya perang besar di kawasan Timur Tengah. Negara-negara seperti Lebanon melalui kelompok Hezbollah, Suriah dan Yaman melalui kelompok Houthi berpotensi terlibat jika eskalasi terus meningkat,” kata Imam dalam keterangan resmi dikutip Selasa (17/6).Dia mengatakan, konflik yang berlangsung ini akan memicu lonjakan harga minyak dunia akibat kekhawatiran terganggunya jalur distribusi energi di Selat Hormuz, yang merupakan jalur strategis distribusi minyak dunia. Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan UEA sangat bergantung pada jalur ini untuk ekspor minyak mentah. Sekitar 20% pasokan minyak dunia didistribusikan melalui jalur ini setiap hari. Melihat kondisi tersebut, Imam memproyeksikan IHSG berpotensi melemah dengan level support di 6.994 dan resistance di 7.239 dalam pekan ini. Namun demikian, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menilai beberapa sektor seperti minyak dan emas akan mendapatkan dampak positif dari  eskalasi perang. Harga minyak dunia naik pada awal perdagangan Selasa (17/6) akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dan seruan Presiden AS Donald Trump agar warga sipil mengungsi dari Teheran.Mengutip data pukul 00.05 GMT, harga minyak Brent naik US$ 1,17 atau 1,6% menjadi US$ 74,4 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI) melonjak US$ 1,34 atau 1,87% ke level US$ 73,11 per barel.Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya harga minyak sempat terkoreksi karena ekspektasi meredanya konflik. Namun, situasi kembali memburuk setelah laporan mengenai ledakan dan tembakan pertahanan udara di Teheran, serta sirine peringatan yang terdengar di Tel Aviv akibat serangan rudal Iran. Iran sendiri merupakan produsen minyak terbesar ketiga di OPEC.Di sisi lain, harga emas global justru turun 1,07% menjadi US$ 3.396 per troy ounce pada Selasa (17/6) pukul 22.20 ET atau 02.20 GMT setelah sebelumnya naik tajam. Permintaan emas, yang dianggap sebagai aset aman atau safe haven melonjak imbas perang Israel-Iran yang meletus sejak Jumat (13/6) dan mendorong harga emas naik 6,13%.Dalam risetnya, Nafan menyebut beberapa emiten minyak dan emas berpotensi terdongkrak oleh sentimen perang Israel-Iran. Berikut data dan gerak sahamnya di tengah konflik Israel-Iran:Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) rontok 5,26% pada perdagangan sesi I hari ini  ke level Rp 1.380. Namun, harga saham emiten minyak ini tercatat naik lebih dari 7% dalam sepekan ini, terutama setelah perang antara Israel dan Iran pecah. Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tercatat turun 1,56% ke level 1260 pada perdagangan sesi pertama hari ini. Namun, AKRA sempat mencatatkan harga tertinggi selama sepekan terakhir di level Rp 1.350 pada perdagangan kemarin, Senin (16/6) imbas kenaikan harga minyak global akibat perang Israel-Iran. Harga sahamnya pun masih naik 4% dalam sepekan.Perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan selanjutnya adalah PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI). Gerak saham BIPI pada perdagangan siang ini stagnan di level 79. Selama sepekan, saham BIPI sempat melonjak ke level Rp 84 saat pertempuran Israel-Iran mulai meletus pada Jumat (13/6) lalu dan menyebabkan harga minyak global melejit. Selain emiten yang bergerak di bidang perminyakan, harga saham emiten tambang emas juga melejit di tengah pertempuran dua negara Timur Tengah tersebut. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) semringah naik 4,29% ke level 3400 pada perdagangan sesi I. Angka tersebut tertinggi selama sepekan terakhir. Sejak meletusnya perang Israel dan Iran pada Jumat lalu, saham Antam ikut melonjak setelah sebelumnya turun ke level Rp 3.170 usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Kamis (12/6).Di tengah situasi geopolitik yang memanas, permintaan terhadap aset safe haven seperti emas meningkat signifikan. Goldman Sachs memproyeksikan harga emas global dapat mencapai US$ 3.700 per troy ounce pada akhir 2025, sedangkan Bank of America memperkirakan harga bisa menyentuh US$ 4.000 per troy ounce dalam 12 bulan mendatang. Antam sebagai produsen emas dinilai diuntungkan oleh tren ini.Harga saham PT Archi Indonesia Tbk sempat berfluktuasi sampai ditutup dengan harga yang sama dengan perdagangan kemarin, Rp 540. Berdasarkan data perdagangan selama sepekan, saham emiten penghasil murni emas ini meningkat signifikan 35,68% dan mencatatkan harga tertinggi di perdagangan Jumat lalu di level Rp 580. Harga saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) justru turun 0,44% ke level 452. Namun, harga sahamnya sempat melambung ke level Rp 494 pada Jumat (13/6) usai serangan pertama Israel ke Iran.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *