Cuaca Ekstrem Picu Banjir Besar di Australia, 5 Orang Tewas

Hujan yang turun selama tiga hari terakhir telah menyebabkan banjir besar di Australia bagian timur, membanjiri jalan-jalan, memutus seluruh kota, dan menghancurkan rumah-rumah. Beberapa bagian dari New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, merupakan daerah yang paling parah terkena dampak dari air yang naik dengan cepat.Biro cuaca pemerintah Australia menyebut badai menyebabkan hujan selama tiga hari dengan intensitas yang sama seperti curah hujan selama enam bulan. Otoritas setempat menyebut ada lima orang korban tewas akibat banjir besar ini.Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri New South Wales Chris Minns mengunjungi beberapa daerah yang terkena dampak banjir pada hari Jumat (23/5).“Ini adalah keadaan yang mengerikan. Pasukan Pertahanan Australia akan disiagakan. Akan ada upaya pemulihan besar yang diperlukan,” kata Albanese kepada radio lokal, seperti dikutip DW News.Albanese menyebut ada kerusakan besar pada infrastruktur di kawasan yang dilanda banjir. Pemerintah telah menyatakan banjir ini sebagai bencana alam dan membuka sumber daya yang lebih besar untuk daerah-daerah yang terkena dampak.Air mulai surut pada Jumat (23/5) pagi, tetapi sekitar 50.000 orang masih terisolasi. Pemerintah setempat telah mengerahkan ribuan pekerja untuk misi penyelamatan dan pemulihan, serta operasi pembersihan.Para pejabat juga memperingatkan orang-orang yang kembali ke rumah mereka yang terendam banjir untuk waspada terhadap bahaya.”Air banjir memiliki kontaminan. Mungkin ada hama atau ular. Anda perlu menilai risiko-risiko itu,” kata Pemimpin Layanan Darurat Negara Bagian New South Wales, Dallas Burnes. Ia juga menyebut aliran listrik bisa menimbulkan bahaya di daerah yang tergenang banjir.Australia telah menghadapi lebih banyak peristiwa cuaca ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa ahli menyebut hal ini terjadi karena perubahan iklim.Menurut biro cuaca pemerintah, lautan di sekitar Australia menjadi “sangat hangat” selama beberapa bulan terakhir.Laut yang lebih hangat menyebabkan penguapan lebih banyak uap air ke atmosfer. Pada akhirnya, uap air yang terkumpul menjadi awan dapat menyebabkan hujan yang lebih deras.