Rukke (32) adalah seorang lulusan D3 Keperawatan dari Poltekkes Bandung yang kini tengah menapaki jalan untuk berkarier sebagai perawat di Jerman. Perempuan asal Jawa Barat itu telah mempersiapkan diri sejak tahun lalu, termasuk dengan menguasai bahasa Jerman secara serius.Ketika ditemui di kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat, Bandung, Kamis (19/6), Rukke memperkenalkan diri dengan lancar dalam bahasa Jerman, bahasa yang kini menjadi modal penting dalam perjalanan kariernya.“Untuk perawat yang mau ke Jerman itu harus mendapatkan sertifikat B1 bahasa Jerman, level B1 itu wajib,” ujar Rukke.Rukke mengikuti Program Triple Win, hasil kerja sama antara pemerintah Jerman dan lembaga GIZ untuk merekrut tenaga keperawatan dari negara-negara di luar Uni Eropa, termasuk Indonesia.Program ini diperuntukkan bagi lulusan D3 dan S1 keperawatan yang telah memiliki sertifikasi kompetensi dan kemampuan bahasa Jerman minimal B1.“Mempunyai sertifikat kompetensi D3 keperawatan, atau S1 nurse, itu harus. Dan diharuskan juga punya B1, bahasanya harus lulus dulu,” kata dia.Kini, Rukke hanya tinggal menunggu penempatan kerja dari pemberi kerja di Jerman. Selain kemampuan bahasa, ia juga telah mengikuti pelatihan Fachkurs, kursus keahlian keperawatan dalam bahasa Jerman, sebagai bekal tambahan sebelum bekerja.“Fachkurs itu untuk pengetahuan keperawatan sesuai sistem Jerman, tapi dalam bahasa Jerman. Misalnya tindakan medis tertentu, kita belajar istilahnya dalam bahasa mereka,” katanya.Rukke bercerita bahwa ia tergabung dalam satu angkatan yang terdiri dari sekitar 80 orang calon perawat, yang dibagi menjadi beberapa grup kecil. Menariknya, seluruh rangkaian pelatihan ini tidak dipungut biaya sedikit pun.“Harapannya bisa memperbaiki ekonomi keluarga. Saya juga punya cita-cita pribadi, dan kerja di Jerman mungkin bisa jadi jalannya,” ucap Rukke.Pada hari yang sama, GIZ dan Goethe-Institut menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat pelatihan dan pendampingan bagi calon pekerja migran Indonesia yang akan berkarier di Jerman.Penandatanganan dilakukan di Bandung oleh Direktur GIZ untuk Indonesia & ASEAN Hans-Ludwig Bruns, serta Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Constanze Michel.Acara ini disaksikan langsung oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, serta Duta Besar Jerman untuk Indonesia H.E. Ina Lepel.“Ada tiga poin dukungan dalam kerja sama ini yaitu pelatihan, pengalaman profesional, dan asistensi untuk penguatan tim serta kolaborasi kelembagaan,” ujar Karding.
Cerita Rukke, Calon Perawat Indonesia yang Siap Berangkat ke Jerman

Tag:Breaking News