Home / Jawa Barat / Cerita di Balik Kendala Teknis SPMB Sukabumi 2025

Cerita di Balik Kendala Teknis SPMB Sukabumi 2025

Sukabumi – Antusiasme pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025/2026 di Kota Sukabumi pada hari pertama, Selasa (10/6/2025) lalu, diwarnai kendala teknis yang tak terduga. Namun, di tengah hambatan tersebut, muncul gambaran ketekunan orang tua dan peran sigap pihak sekolah dalam membantu proses pendaftaran.Pada hari pertama SPMB 2025/2026, calon siswa di Kota Sukabumi harus berhadapan dengan masalah teknis pada situs pendaftaran daring di alamat spmb.jabarprov.go.id. Kendala utama yang menghantui adalah penentuan titik koordinat domisili yang sulit diakses. Resti (41), salah satu orang tua siswa dari Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, merasakan langsung kesulitan ini saat mencoba mendaftarkan anaknya ke SMAN 3 Kota Sukabumi. Ia menduga masalah ini berasal dari server atau jaringan yang menghambat proses krusial tersebut.”Kemarin kan saya udah nyoba daftar online tuh, cuman kemarin kayaknya mungkin server atau gimana agak susah menentukan titik koordinat,” ungkap Resti, dikonfirmasi Jumat (13/6/2025). Kendala ini tak lantas membuat Resti menyerah. Bersama anaknya, ia memutuskan untuk langsung mendatangi SMAN 3 Kota Sukabumi pada hari berikutnya. Langkah ini diambil untuk mencari bantuan langsung dari panitia SPMB. “Makanya saya coba minta bantuan ke sekolah langsung,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa pengunggahan berkas persyaratan lainnya tidak menjadi masalah, hanya penentuan titik koordinat saja yang menjadi ganjalan, padahal rumahnya tak jauh dari sekolah tujuan anaknya.Resti sendiri tidak merasa khawatir berlebihan dengan gangguan ini, mengingat masa pendaftaran SPMB masih panjang hingga 16 Juni 2025. “Nggak khawatir sih, soalnya kan sampai tanggal 16 terus di sini ditulis sampai tanggal 16 bisa langsung datang ke sekolah. Makanya sekarang datang ke sekolah,” tuturnya.  Asep Rahmat Kurniawan, Humas SMAN 3 Kota Sukabumi, membenarkan adanya gangguan teknis pada situs SPMB, terutama terkait akses titik koordinat untuk jalur domisili. “Kendalanya ya itu di hari pertama tidak on time jam 08.00 WIB, tapi delay sekitar 1,45 jam, yang kedua jalur domisili tidak langsung bisa mendaftar, karena terkendala oleh jaringan,” terang dia. Dia menjelaskan bahwa kelengkapan input data seperti SPTJM juga belum bisa dilakukan hingga Selasa siang.Meskipun demikian, semangat para orang tua dan siswa tak surut. Pada hari pertama, SMAN 3 Kota Sukabumi bahkan sudah berhasil menerima 150 calon siswa yang mendaftar melalui jalur domisili. Ini menunjukkan bahwa di balik kendala teknis, upaya kolaboratif antara orang tua dan sekolah mampu mengatasi hambatan. SMAN 3 Kota Sukabumi sendiri menyiapkan kuota 12 rombongan belajar dengan total 432 siswa, yang akan diisi melalui beberapa tahapan pendaftaran. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *