Home / Wawancara / Carole J Gall: Ada Optimisme yang Tinggi dalam Investasi Migas di Indonesia

Carole J Gall: Ada Optimisme yang Tinggi dalam Investasi Migas di Indonesia

Sekitar tiga pekan yang lalu, Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibiton (IPA Convex) 2025 telah sukses diselenggarakan. Agenda tahunan yang mengusung tema “Delivering Growth with Energy Resilience in Lower Carbon Environment” tersebut dihadiri partisipan dari 60 negara, termasuk para pelaku industri minyak dan gas, serta kontraktor kontrak kerja sama (K3S).Presiden Prabowo Subianto, yang membuka konvensi dan pameran tahunan ke-49 dari IPA itu, menyebut IPA Convex 2025 mencerminkan sektor energi Indonesia tetap dinamis dan menarik di mata dunia. Ia juga mendorong investor dan pelaku industri migas dari dalam maupun luar negeri untuk menjajaki peluang-peluang investasi di proyek-proyek energi Indonesia.Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi dan potensi sektor migas di Indonesia saat ini, jurnalis Katadata.co.id, Hari Widowati dan Saugy Riyandi, serta fotografer Fauza Syahputra, berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan President of Indonesian Petroleum Association (IPA) Carole J Gall.Kita melihat banyak optimisme mengenai investasi di bidang minyak dan gas (migas) dengan ditawarkannya beberapa wilayah kerja migas di gelaran IPA Convex 2025. Namun, selama dua tahun terakhir, realisasi investasi di bidang migas masih di bawah target. Apa yang menjadi tantangan dalam investasi di bidang minyak dan gas di Indonesia?Saya akan mulai dengan mengucapkan terima kasih karena Anda memberikan kesempatan kepada kami untuk bersuara. Kami percaya industri energi adalah industri yang sangat penting untuk Indonesia. Kami menyediakan energi kepada Indonesia dalam bentuk minyak dan gas. Kami juga menyokong transisi energi. Kedua-duanya adalah prioritas yang sangat penting bagi Presiden Prabowo Subianto dan Indonesia.Saya rasa Anda benar ketika mengatakan ada banyak optimisme di IPA Convex 2025. Ini adalah salah satu konferensi dan pameran yang paling sibuk dalam sejarah kami. Dengan banyak topik bahasan dari para pembicara yang sangat penting, para senior di industri, dan pemimpin dari semua pihak yang berkontribusi.Bukan hanya para pelaku industri kita, tetapi juga pemerintah, SKK Migas, akademisi, dan perusahaan penyedia jasa. Kolaborasi dari berbagai pihak ini sangat penting. Dari sisi industri, yang kami dengar ketika Convex adalah potensi minyak dan gas di Indonesia sangat besar. Sebenarnya, jika Anda melihat wilayah kerja migas yang perlu dieksplorasi di Indonesia, banyak daerah belum tergarap.Saya rasa hanya 16% dari potensi geologis yang telah digarap. Kami melihat kesuksesan eksplorasi migas dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja ENI, Mubadala, dan Harbour Energy. Semuanya terjadi selama lima tahun terakhir.Saya rasa kolaborasi yang lebih baik antara semua pemimpin adalah salah satu faktor penting. Lebih baik kita bekerja sama agar negara dan perusahaan kita mendapatkan manfaatnya.Dalam pidatonya di pembukaan IPA Convex 2025, Presiden Prabowo menyebut secara khusus tentang penyederhaan regulasi dan perizinan. Apa respons IPA mengenai hal ini?Hal-hal ini yang kami pikirkan sebagai industri, bahwa kami masih memiliki kesempatan. Jika kita bisa mencoba untuk mengatur prosesnya dengan lebih baik, investasi di sektor migas akan menghasilkan dengan lebih cepat. Itu adalah bagian penting. Itu adalah bagian yang ingin kami fokuskan dan kami bekerja sama dengan pemerintah untuk itu.Di industri migas, kami menyebut hal itu sebagai kemudahan dalam berbisnis. Sebenarnya itu tentang bagaimana kita memudahkan proses perizinan investasi tanpa harus kehilangan kualitas. Kualitas bisa tetap sama, bisa memastikan bahwa semua orang melakukan hal yang benar, tapi mungkin ada kesempatan untuk melakukan hal yang lebih mudah. Lalu, bagian lain yang kita dengar adalah bahwa kita berinvestasi untuk jangka panjang.Ketika kami melakukan investasi di sektor migas, biasanya nilai investasinya bisa jutaan hingga miliaran dolar AS. Dan itu investasi yang sangat jangka panjang, biasanya lebih dari sepuluh tahun. Mungkin 20-30 tahun. Jadi, setelah kita membuat investasi ini, sangat penting bagi pemerintah untuk memastikan persyaratan dan ketentuan investasi tetap sama.Di industri ini, kami menyebutnya sebagai kontrak entitas. Artinya, ketika kami membuat keputusan untuk berinvestasi, semuanya akan tetap sama. Kecuali, jika keduabelah pihak memutuskan untuk mengubahnya.Jadi, ini adalah beberapa hal yang kami dengar dalam IPA Convex 2025 ini yang bisa kami teruskan. Tapi, saya ingin menekankan pesan optimisme dan potensi migas di Indonesia. Saya pikir jika kita bisa mengembangkan beberapa hal yang telah saya katakan tadi, jelas ada banyak potensi untuk bertahun-tahun yang akan datang di Indonesia.Anda menyebutkan kolaborasi sangat penting untuk penelitian industri minyak dan gas. Beberapa perusahaan energi global telah meninggalkan Indonesia, tetapi baru-baru ini mereka menyatakan ingin kembali lagi dan berinvestasi di Indonesia. Bagaimana Anda melihat kondisi saat ini akan berbeda, apakah karena pemerintah saat ini menawarkan iklim investasi yang lebih baik?Saya pikir, apa yang kita dengar saat konferensi dari pemimpin tertinggi di negara ini adalah fakta bahwa keberanian di sektor energi sangat penting bagi Indonesia.Presiden ingin kita bekerja bersama untuk mencoba memaksimalkan produksi energi di Indonesia. Jadi, saya pikir pesan dari atas sangat jelas bahwa investor diterima. Dan jika kita bisa bekerja bersama, tidak ada alasan kenapa kita tidak bisa mengatasi masalah-masalah investasi.Saya tidak bisa berbicara tentang apa yang terjadi di masa lalu, karena banyak dari kita mungkin tidak ada di sana pada saat itu. Tapi, saya merasa ada banyak optimisme di industri dengan pesan dari pemerintah dan semangat kolaboratif antara semua pemangku kepentingan.Mungkin satu poin untuk ditambahkan adalah industri migas tidak berdiri sendiri. Industri ini membutuhkan teknologi.Kami terus mengembangkan ide baru, teknologi baru untuk mencoba mencari cara baru untuk eksplorasi migas. Jadi, saya menganggap teknologi yang terwujud hari ini tidak sama seperti teknologi yang mungkin kita miliki sepuluh tahun lalu ketika beberapa perusahaan meninggalkan (Indonesia). Ini tergantung pada potensi migas yang tersisa di Indonesia, saya rasa teknologi bisa membuat perbedaan yang nyata.Anda menyebutkan di sektor migas juga perlu kepastian regulasi. Sejauh ini, apakah ada hambatan di birokrasi dan regulasi yang dialami anggota IPA?Bagi kami, saat ini adalah kesempatan untuk meningkatkan investasi. Saya tidak tahu apakah pertimbangan itu karena kami bisa mengatasinya. Kami memiliki beberapa tahun yang aktif dalam eksplorasi migas.Tentu saja selalu ada kesempatan untuk melakukan hal yang lebih baik. Jika Indonesia bisa memudahkan proses untuk investasi lebih cepat di sektor energi, saya pikir meningkatkan produksi migas adalah prioritas nasional. Ini adalah pesan yang kami dengar dari Presiden Prabowo.Ada ratusan perizinan dari pemerintahan dan institusi lainnya ketika perusahaan energi ingin melakukan eksplorasi minyak dan gas. Mungkin Anda membutuhkan lima tahun atau lebih untuk menemukan potensi migas, bagaimana Anda melihat ini akan mempengaruhi industri di tahun-tahun yang akan datang?Secara nyata, di seluruh dunia industri kami diatur dengan sangat ketat. Jadi, itu terdengar seperti banyak regulasi untuk melakukan eksplorasi tetapi itu tidak aneh. Saya akan mengatakan itu cukup normal karena Anda tidak bisa mencari sumur (migas) tanpa penyelamatan yang tepat dan tanpa perizinan yang tepat.Saya pikir, sebagai industri kami menyambut beberapa tahap perizinan dan beberapa proses untuk memastikan bahwa kita semua melakukan hal yang tepat. Pertanyaannya adalah, seperti apa tahap perizinan dan bagaimana kita bisa membuat proses itu lebih sederhana.Ketika kami mulai banyak terlibat dengan pemerintah, kami menyarankan kesempatan untuk duduk bersama pemerintah, termasuk dengan beberapa kementerian. Kami melakukan hal itu dengan SKK Migas, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Keuangan.Kami senang bisa duduk bersama pemerintah dan bisa berdiskusi mengenai proses yang bisa kita sederhanakan, yang benar-benar akan membuat perbedaan terhadap industri ini. Kami tidak berbicara tentang menghilangkan 330 proses perizinan untuk memastikan kami melakukan hal yang benar. Kami hanya perlu memastikan tahapan dan regulasi yang benar.Bagaimana dengan insentif dalam bentuk gross split atau skema profit sharing yang terakhir yang ditandatangani di IPA Convex 2025, saya dengar itu lebih baik daripada sebelumnya. Bagaimana hal ini akan memengaruhi bagaimana perkembangan industri migas ke depan?Jadi, skema gross split adalah berita baik. Sebagai investor, kami memerlukan beragam insentif fiskal. Pasalnya, kondisi setiap perusahaan berbeda, jenis perusahaan berbeda, begitu pula dengan eksplorasi dan level risiko yang dihadapi.Sekarang kita memiliki dua skema: gross split dan Production Sharing Contract (PSC). Itu adalah suatu peningkatan, investor bisa memilih antara keduanya. Gross split itu cukup baru, diperkenalkan tahun lalu, jadi saya pikir kita masih perlu memberikannya sedikit waktu.Yang perlu diketahui di industri ini adalah diskusi antara pemerintah dan investor terkait dengan penetapan skema bagi hasil. Tapi, memberikan banyak pilihan skema bagi hasil di industri ini adalah berita yang baik.Bagaimana Anda melihat iklim investasi di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN, apakah ada hal tertentu yang membuat negara lain lebih baik dalam hal investasi?Itu pertanyaan yang bagus, saya pikir Indonesia memiliki banyak potensi, memiliki sumber daya manusia yang bagus, dan memiliki pemerintah yang sangat mendukung eksplorasi minyak dan gas. Pada akhirnya, daya saing antarnegara untuk kemudahan bisnis akan menjadi pertimbangan (investor), apakah mudah untuk berinvestasi di Indonesia.Kemudian, kontrak entitas setelah kita membuat keputusan untuk berinvestasi apakah tetap sama atau apakah kita tiba-tiba (harus) membayar pajak lebih tinggi dari yang kita pikirkan, misalnya. Ini adalah hal-hal yang penting.Selanjutnya, insentif fiskal. Indonesia memiliki banyak insentirf dan itulah mengapa Anda melihat industri migas yang lumayan aktif dan banyak optimisme dari IPA Convex 2025.Apakah anggota IPA saat ini menilai pemerintah baru lebih tegas dan mendukung industri migas?Kami merasa terhormat dengan kehadiran pemerintah dalam IPA, Presiden Prabowo berbicara mengenai komitmen negara terhadap industri energi. Itu memberi kami kenyamanan. Selain itu, saya melihat kolaborasi antara industri migas dengan pemerintah sangat bagus.Saya ingin mengatakan kami sangat berterima kasih kepada Pak Presiden telah meluangkan waktu di hari kedua Convex 2025, itu sangat istimewa.Dengan perkembangan baru di dunia, di mana ada perang tarif dan kebijakan yang berbeda-beda di setiap negara. Apakah dinamika global ini akan mempengaruhi industri minyak dan gas di Indonesia?Berdasarkan helicopter view, permintaan energi berkembang di seluruh dunia karena kita memiliki lebih banyak orang di planet ini. Banyak orang berada di negara yang berkembang. Jadi, ketika negara ini berkembang dan kelas menengah bertumbuh, semakin banyak orang yang membutuhkan energi.Permintaan energi berada di tingkat yang tinggi. Industri minyak dan gas tetap menjadi bagian penting dari bauran energi di Indonesia dan di seluruh dunia. Pada 2024, porsi minyak dan gas di Indonesia mencapai 45% dari bauran energi. Jadi, migas tetap sangat penting, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.Peran kami sebagai industri adalah fokus memaksimalkan produksi minyak dan gas. Kita tidak bisa menghilangkan transisi energi. Kami ingin menjadi bagian dari hal itu.Kami menyadari bahwa dengan menjaga produksi minyak dan gas, kita juga perlu mencari penyelesaian untuk (menurunkan) emisi dan itulah kenapa industri ini juga berfokus pada teknologi, seperti Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS).Di tingkat tinggi, tidak peduli persaingan antarnegara dan tarif tinggi, lebih banyak permintaan energi berarti minyak dan gas diperlukan. Tidak banyak negara yang memiliki banyak potensi migas. Indonesia adalah salah satu negara (yang memiliki kekayaan migas). Jadi, kita hanya berfokus untuk memaksimalkan produksi migas, melakukan eksplorasi, dan mengurangi emisi.Apa harapan Anda atau pesan Anda ke pemerintah Indonesia agar industri minyak dan gas industri terutama untuk industri luar negeri dapat berkembang lebih banyak di masa depan?Harapan saya adalah dalam satu tahun ke depan saat IPA Convex ke-50, saya ingin menginformasikan apa yang telah kami lakukan selama beberapa tahun terakhir. Kami akan mempermudah proses dan mempromosikan lebih banyak investasi di Indonesia.Jadi, saya pikir kita telah melakukan hal yang luar biasa dan ada level optimisme yang tinggi sekarang di industri migas. Saya ingin para pelaku industri membangun dan di IPA Convex selanjutnya, saya berharap kami bisa merayakan sukses yang luar biasa selama beberapa tahun yang akan datang.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *