Home / Saham / Bursa Saham Asia Tersungkur Setelah Israel Luncurkan Serangan Militer ke Iran

Bursa Saham Asia Tersungkur Setelah Israel Luncurkan Serangan Militer ke Iran

Jakarta – Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan Jumat (13/6/2025). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi setelah Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran yang menargetkan program nuklirnya.Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 1,28%, sedangkan indeks Topix melemah 1,22%. Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 0,83% dan indeks Kosdaq terpangkas 1,82%. Sedangkan indeks ASX 200 di Australia mendatar.Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan di posisi 24.178, dibandingkan penutupan terakhir di posisi 24.035,38.Menteri Pertahanan Israel mengumumkan “situasi khusus” setelah Israel menyerang Iran. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan, setelah serangan pendahuluan Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.Harga minyak melonjak lebih dari 7%. Harga minyak West Texas Intermediate AS naik USD 5,22, atau 7,67%, menjadi USD 73,26 per barel, sementara patokan global Brent melonjak USD 5,01, atau 7,02%, menjadi USD74,23 per barel.”Pasar sebagian besar telah mengabaikan risiko geopolitik selama setahun terakhir, dan perkembangan ini telah menjadi peringatan bahwa risiko ini lebih nyata dan mendesak daripada yang diperkirakan banyak orang,” ujar Head of Energy Research MST Marquee, Saul Kavonic kepada CNBC.“Ada kemungkinan serangan ini dapat dikalibrasi untuk menambah tekanan pada negosiasi AS-Iran dan situasi selanjutnya mereda,” ia menambahkan. Harga saham berjangka AS merosot pada Kamis malam karena ketegangan di Timur Tengah memburuk. Harga produsen AS pada Mei naik hanya 0,1% dari bulan sebelumnya, lebih rendah dari kenaikan 0,2% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.Pembacaan yang lebih rendah membantu meningkatkan indeks saham utama, sementara imbal hasil obligasi menurun, meningkatkan sentimen investor. Ini mengikuti laporan inflasi konsumen yang lebih rendah dari yang diharapkan di awal minggu.Semalam di Amerika Serikat, tiga indeks saham acuan di wall street ditutup lebih tinggi. S&P 500 naik, dibantu oleh reli Oracle yang mengangkat sektor teknologi besar. Tolok ukur naik 0,38% hingga ditutup pada 6.045,26. Pasar luas S&P 500 sekarang berada kurang dari 2% dari rekor tertingginya. Nasdaq Composite naik 0,24% dan mengakhiri hari pada 19.662,48. Dow Jones Industrial Average naik 101,85 poin, atau 0,24%, menetap di 42.967,62.Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis pekan ini seiring investor menilai pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kalau kesepakatan dagang dengan China telah “tercapai”.Mengutip CNBC, Trump menyarakan impor China akan kena tarif 55%. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengkonfirmasi kalau tarif terhadap China akan tetap pada level itu.Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,65%, dan ditutup ke level 38.173,09. Indeks Topix merosot 0,21% dan ditutup ke posisi 2.782,97. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,45% dan ditutup ke posisi 2.920,03. Indeks Kosdaq menguat 0,4% dan ditutup ke posisi 789,45. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,31% dan ditutup ke posisi 8.565,1. Indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 1,11% dan indeks CSI 300 di China mendatar ke posisi 3.892,20.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *