Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa hunian sementara (huntara) tidak dapat dianggap sebagai solusi akhir bagi para penyintas bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Menurutnya, hunian tetap (huntap) menjadi solusi terbaik dan prioritas pemerintah dalam menghadapi situasi ini.
“Hunian tetap (huntap) yang akan segera dibangun menjadi prioritas dan solusi terbaik untuk keamanan masyarakat ke depannya dalam hidup berdampingan dengan potensi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki,” tegas Suharyanto dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Korban Gunung Lewotobi Laki-laki Segera Tempati Hunian Sementara
Ia menjelaskan bahwa rencana pembangunan huntap akan dilakukan di satu titik, yaitu di Noboleto.
Pembersihan lahan akan dimulai pada pekan depan dengan target pembangunan sebanyak 500 unit rumah.
Proyek ini didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, serta TNI/Polri dan masyarakat setempat.
Sementara itu, tim tanggap darurat dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Sulistiyani, menjelaskan bahwa saat ini terdapat perbedaan dalam aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki dibandingkan dengan kejadian erupsi pada November 2024 lalu, baik dari segi kegempaan maupun letusan.
“Melihat situasi yang tidak dapat diprediksi ini, solusi terbaik adalah masyarakat harus evakuasi di luar radius bahaya yang telah ditetapkan,” tegas Sulistiyani.
Baca juga: Badan Geologi Sebut Gunung Lewotobi Masih Berpotensi Terjadi Letusan Eksplosif
Pihak PVMBG juga mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km serta sektor Barat – Utara – Timur Laut sejauh 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Masyarakat diminta untuk mengikuti instruksi dari pemerintah daerah dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.