Home / Hot / Bingung Daging Kurban Dimasak Apa? Ini 8 Ide Olahan dan Tipsnya

Bingung Daging Kurban Dimasak Apa? Ini 8 Ide Olahan dan Tipsnya

Jakarta Momen Idul Adha selalu identik dengan pembagian hewan kurban yang menghasilkan stok daging melimpah di rumah. Tak jarang, banyak orang mulai bertanya-tanya, daging kurban dimasak apa agar tidak membosankan dan tetap menggugah selera. Dengan beragam pilihan menu, tentu kreativitas di dapur sangat dibutuhkan untuk mengolahnya menjadi hidangan istimewa.Setiap potongan daging memiliki karakteristik tersendiri yang menentukan jenis olahan paling cocok. Misalnya, bagian has dalam bisa disulap menjadi steak empuk, sementara tetelan cocok untuk semur atau gulai. Bila masih bingung daging kurban dimasak apa yang pas untuk keluarga, pertimbangkan untuk mencoba resep tradisional yang dipadukan dengan sentuhan modern.Tak hanya soal rasa, teknik memasak juga berpengaruh terhadap tekstur serta kelezatan hidangan. Proses marinasi atau perebusan yang tepat bisa mengurangi aroma prengus khas daging segar. Maka dari itu, penting untuk menentukan daging kurban dimasak apa agar hasilnya maksimal, baik dari segi rasa maupun penyajian. Daging kurban dimasak apa? Berikut ini beberapa olahan daging yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis (29/5/2025).Bahan-bahan:Cara membuat:Bahan-bahan:Cara membuat:Bahan-bahan:Cara membuat:Bahan-bahan:Bumbu:Cara membuat:Sate kambing adalah hidangan klasik yang tidak pernah absen saat Iduladha. Potongan daging kambing ditusuk dengan bambu, kemudian dibakar di atas bara api sambil dioles bumbu kecap atau bumbu kacang. Ciri khas sate kambing terletak pada penggunaan bumbu marinasi seperti bawang putih, ketumbar, dan air nanas untuk mengempukkan daging.Bahan utama:Cara membuat:Tongseng adalah masakan berkuah santan ringan dengan rasa manis pedas. Potongan daging kambing dimasak dengan kol, tomat, dan bumbu rempah seperti kunyit, jahe, dan serai. Kuahnya yang gurih cocok disantap dengan nasi hangat.Bahan utama:Cara membuat:Gulai kambing menjadi salah satu hidangan favorit dari daging kurban. Dimasak dengan santan dan berbagai bumbu seperti kayu manis, kapulaga, dan daun jeruk, gulai memberikan rasa yang kaya dan aroma menggoda.Bahan utama:Cara membuat:Jika Anda menyukai masakan kering dan gurih, kambing goreng bumbu ketumbar bisa menjadi pilihan tepat. Daging direbus terlebih dahulu dengan rempah, lalu digoreng hingga kecokelatan. Cocok disantap dengan sambal dan lalapan.Bahan utama:Cara membuat:Langkah pertama yang penting adalah menggantung daging beberapa jam setelah disembelih. Ini bertujuan untuk mengeluarkan darah yang tersisa dan membantu menghilangkan aroma amis atau bau prengus yang khas. Menggantung daging juga membantu proses pelunakan secara alami karena serat otot mulai rileks setelah kematian.Salah satu kesalahan umum adalah langsung mencuci daging sebelum disimpan. Air yang digunakan bisa membuat daging cepat basi dan justru memperkuat aroma tidak sedap. Jika belum akan dimasak, simpan daging dalam kondisi kering di dalam wadah tertutup atau kantong ziplock, lalu letakkan di freezer.Sebelum dimasak, rendam daging dalam campuran air perasan jeruk nipis, air asam jawa, atau cuka selama 15–30 menit. Bahan-bahan ini memiliki sifat mengikat bau amis dan membantu melunakkan serat daging. Selain itu, daun jeruk, serai, dan jahe juga bisa ditambahkan saat memasak untuk menghilangkan aroma prengus.Rebus daging sebentar (blanching) selama 5–10 menit pertama untuk menghilangkan kotoran dan busa. Setelah itu, buang air rebusan dan cuci kembali daging dengan air bersih. Baru lanjutkan ke proses memasak utama. Teknik ini sangat efektif untuk daging kambing agar tidak bau dan amis.Marinasi daging menggunakan bumbu halus atau rempah seperti bawang putih, ketumbar, kunyit, serta air nanas atau yogurt dapat membantu membuat daging lebih empuk. Diamkan selama beberapa jam di dalam kulkas agar bumbu meresap dan tekstur daging melunak secara merata.Untuk jenis masakan berkuah seperti gulai, tongseng, atau rendang, gunakan teknik slow cooking. Memasak dengan api kecil dalam waktu lama membantu kolagen dalam daging terurai, membuatnya lebih empuk tanpa perlu tekanan dari panci presto. Rasanya pun akan jauh lebih nikmat dan aromanya tidak menyengat.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *