JAKARTA, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan bahwa biaya siswa sekolah rakyat per kepala mencapai Rp 48,2 juta per tahun.
“Kami juga sudah melapor kemarin kepada Presiden, indeks pembiayaan per siswa itu sekitar Rp 48,25 juta per tahun,” kata Mensos dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Sekolah Rakyat di 100 Lokasi Akan Telan Anggaran Rp 2,3 Triliun
Biaya ini mencakup perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, hingga laptop.
“Itu sudah termasuk seragam, sudah termasuk alat-alat sekolah yang lain seperti laptop, dan juga sepatu dan lain-lainnya per tahun,” tambah dia.
Baca juga: Tiga Kriteria Wajib Calon Kepala Sekolah Rakyat
Gus Ipul menegaskan bahwa untuk tahun pertama memang biaya yang dibutuhkan cukup tinggi.
Tapi dia yakin di tahun-tahun selanjutnya akan lebih kecil lagi.
Sementara itu, secara total, Gus Ipul mengatakan bahwa anggaran sekolah rakyat mencapai Rp 2,3 triliun berdasarkan asumsi untuk 100 lokasi di tahun ajaran 2025-2026.
“Anggaran kebutuhan operasional sekolah rakyat jika mengasumsikan ini di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2026, totalnya adalah Rp 2,3 triliun,” jelasnya.
Baca juga: Sekolah Rakyat Akan Gunakan Face Recognition untuk Presensi di Kelas
Gus Ipul merinci anggaran tersebut, dari 100 lokasi yang terdiri dari 340 rombel (rombongan belajar), dikalikan dengan 25 siswa per rombel, dan totalnya sekitar 8.850 siswa.
“Jadi ini masih berupa asumsi, karena nanti kemungkinannya bisa lebih dari 10.000 (siswa),” lanjut Gus Ipul.
Di sisi lain, untuk anggaran sarana prasarana sekolah rakyat di 100 lokasi, 354 rombel sebesar Rp 487,14 miliar.
Biaya tersebut mencakup sarana laboratorium, komputer, kesenian, perpustakaan, asrama, dapur, kelas, dan lain sebagainya.
Sementara itu, untuk penyusunan kurikulum dibutuhkan anggaran Rp 3,66 miliar.
Untuk kebutuhan guru dan tenaga pendidik, anggarannya senilai Rp 1,11 triliun.
Kemudian, operasional sekolah rakyat Rp 187,73 miliar, dan dukungan sekolah rakyat Rp 116,64 miliar.
Baca juga: 190 Calon Kepsek Sekolah Rakyat Akan Ikuti Wawancara Online Besok
Gus Ipul menegaskan bahwa kesiapan sarana dan prasarana tersebut ditargetkan rampung akhir Juni atau awal Juli.
“Kesiapan sarpras, diharapkan nanti akhir Juni atau awal Juli sudah tuntas. Kemudian kurikulum juga sekarang sedang berproses terus. Kesiapan guru juga sudah kita lakukan rapat berulang-ulang dengan Dikdasmen, dengan PANRB, dengan BKN, dan juga unsur-unsur yang lain,” tegasnya.