Home / Ekonomi / BI Putuskan Suku Bunga Besok, Intip Prediksinya

BI Putuskan Suku Bunga Besok, Intip Prediksinya

Jakarta Bank Indonesia (BI) tengah menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang berlangsung selama dua hari, yakni hari ini (20/5/2025) dan besok Rabu (21/5/2025). Keputusan mengenai arah suku bunga acuan BI-Rate pun masih ditunggu pelaku pasar, di tengah ketidakpastian global dan dinamika ekonomi domestik.Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan bahwa keputusan suku bunga acuan resmi akan diumumkan besok dalam konferensi pers yang dijadwalkan oleh BI.“Hari ini di Bank Indonesia sedang menjalankan rapat bulanan, kami biasanya rapat itu dua hari, hari ini dan besok. Sehingga keputusannya akan apa? tentu besok akan kita tunggu di prescon yang akan diadakan Bank Indonesia,” kata Destry dalam Outlook Ekonomi DPR, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).Adapun pada RDG sebelumnya, yang digelar 22–23 April 2025, BI memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di level 5,75%, suku bunga Deposit Facility di 5,00%, dan Lending Facility di 6,50%. Kebijakan tersebut dinilai konsisten untuk menjaga inflasi dalam target 2,5±1% pada 2025–2026, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta tetap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.Namun, sinyal arah kebijakan ke depan masih terbuka. BI menyatakan terus mencermati kemungkinan ruang penurunan suku bunga, dengan mempertimbangkan stabilitas rupiah, prospek inflasi, dan kebutuhan mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, BI juga memperkuat kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran guna menjaga momentum ekonomi. Per 1 April 2025, insentif likuiditas makroprudensial (KLM) telah diperkuat untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor prioritas.Selain itu, sistem pembayaran terus diarahkan untuk menopang sektor perdagangan dan UMKM, sejalan dengan program Asta Cita pemerintah.Dengan berbagai pertimbangan tersebut, pasar kini menanti apakah BI akan menurunkan, menaikkan, atau kembali mempertahankan suku bunga acuannya dalam keputusan yang akan diumumkan besok. Adapun dalam RDG Bank Indonesia April 2025, BI menyebut ketidakpastian perekonomian global makin tinggi didorong kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS). Pengumuman kebijakan tarif resiprokal AS awal April 2025, serta langkah retaliasi oleh Tiongkok dan kemungkinan dari sejumlah negara lain meningkatkan fragmentasi ekonomi global dan menurunnya volume perdagangan dunia. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 diprakirakan akan menurun dari 3,2% menjadi 2,9% dengan penurunan terbesar terjadi di AS dan Tiongkok sejalan dengan dampak perang tarif kedua negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di negara maju dan negara berkembang lainnya juga diprakirakan akan melambat, dipengaruhi dampak langsung dari penurunan ekspor ke AS dan dampak tidak langsung dari penurunan volume perdagangan dengan negara-negara lain. Perang tarif dan dampak negatifnya terhadap penurunan pertumbuhan AS, Tiongkok, dan ekonomi dunia memicu peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global serta mendorong perilaku risk aversion pemilik modal. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *