Home / REGIONAL / Besok Ojol di Yogyakarta Pilih Offbid, Takut Kena Order Fiktif

Besok Ojol di Yogyakarta Pilih Offbid, Takut Kena Order Fiktif

YOGYAKARTA, Pengemudi ojek online (ojol) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (20/5/2025).

Aksi tersebut akan dimulai dari Stadion Maguwoharjo dan berakhir di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, sebagaimana tertera dalam pamflet digital yang disebar melalui aplikasi perpesanan.

Haidar, seorang pengemudi ojol yang beroperasi di kawasan Jalan Patangpuluhan, Kota Yogyakarta, mengungkapkan niatnya untuk ikut serta dalam aksi tersebut.

“Kemungkinan ikut, karena kalau on bid pengaruhnya banyak banget. Kalau ada demo apalagi besar bisa ada serangan fiktif yang merugikan driver,” ujarnya saat ditemui Kompas.com, Senin (19/5/2025).

Baca juga: Jokowi Tidak Wajib Membuktikan Keaslian Ijazah, Itu Tugasnya UGM

Haidar menambahkan bahwa serangan order fiktif sering terjadi, terutama saat demonstrasi berlangsung.

“Kemarin sempat ada tiga ojol di tanggal 29 Agustus 2024. Orderan makanan,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa meskipun order fiktif dapat dikembalikan, prosesnya sangat panjang.

“Klaimnya harus ke panti asuhan dulu, secara SOP-nya. Bahayanya di situ,” imbuhnya.

Ia juga merasakan bahwa biaya ongkos kirim cenderung menurun setiap tahunnya.

“Malah berkurang argonya, cuma habis di bensin sama makan doang. Belum buat keluarga, ongkir per kilo itu minim, kalau 3 kilo masih Rp 5.600,” keluhnya.

Haidar berencana untuk menyuarakan isu kesejahteraan ojol, khususnya mengenai penambahan ongkos kirim.

Senada dengan Haidar, Awan, pengemudi ojol lainnya, mengungkapkan keputusannya untuk tidak menarik ojek pada hari demonstrasi karena khawatir terkena order fiktif.

“Tak matiin (aplikasi) takutnya kena tembakan fiktif, kalau enggak nanti dapat order tapi diarahin ke area demo kaya dibenturin gitu,” katanya.

“Besok di rumah tapi enggak on, tapi ya nunggu komando teman-teman,” tambahnya.

Aksi demonstrasi ini mencerminkan kekhawatiran para pengemudi ojol terhadap kondisi pekerjaan mereka, terutama terkait dengan serangan order fiktif dan penurunan ongkos kirim yang berdampak pada kesejahteraan mereka.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *