Home / Sumatera / Benteng Inong Balee, Saksi Bisu Perjuangan Perempuan Aceh

Benteng Inong Balee, Saksi Bisu Perjuangan Perempuan Aceh

Aceh – Benteng Inong Balee terletak di Desa Lamreh, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Benteng ini menjadi saksi bisu perjuangan Keumalahayati atau Malahayati bersama para prajuritnya.Benteng yang berada di ujung timur Teluk Krueng memiliki medan tempuh yang cukup keras. Meski demikian, benteng ini menyimpan jejak perjuangan Laksamana Malahayati.Mengutip dari berbagai sumber, keberadaan Benteng Inong Balee tak dapat dipisahkan dari sosok Malahayati, sang Laksamana Laut wanita pertama Kesultanan Aceh. Ia berjasa besar dalam mengawal diplomasi internasional antara Aceh dengan negara-negara Eropa.Malahayati merupakan inisiator dan komandan Laskar Inong Balee. Kiprah Malahayati sebagai panglima militer sekaligus diplomat telah diakui dan dicatat dalam sejarah berbagai bangsa.Adapun nama Benteng Inong Balee merujuk pada nama Laskar Inong Balee. Dalam bahasa Aceh, inong berarti wanita, sedangkan balee berarti janda.Sesuai namanya, Laskar Inong Balee memang merupakan pasukan khusus yang beranggotakan para janda dari syuhada dalam Pertempuran Laut Haru. Dalam pertempuran tersebut, Armada Kesultanan Aceh berhasil memukul mundur Armada Portugis.Sayangnya, mereka harus kehilangan dua laksamana laut dan seribu prajurit. Karena peristiwa ini, banyak istri prajurit angkatan laut Kesultanan Aceh yang menjadi janda, salah satunya adalah Malahayati.Malahayati merupakan istri dari salah satu Laksamana yang gugur. Malahayati kemudian mengusulkan agar para janda prajurit ini diberdayakan dalam dinas kemiliteran. Benteng Inong Balee pun kemudian menjadi pusat dukungan logistik bagi laut Kesultanan Aceh. Bangunan ini sekaligus menjadi salah satu titik strategis pertahanan militer Aceh dari serangan musuh arah Selat Malaka.Benteng ini berada di atas bukit, sehingga pasukan Inong Balee memiliki jangkauan pandang yang luas. Tak tanggung-tanggung, benteng ini membentang dari ujung barat Teluk Krueng Raya hingga jauh ke pesisir timur Aceh Besar.Letak benteng yang strategis membuat pasukan Inong Balee dapat menyerang pasukan Hindia-Belanda pada 1599. Pada peristiwa tersebut, Armada Inong Balee berhasil mengalahkan pasukan musuh.Laksamana Malahayati pun berhasil membunuh pimpinan armada laut Hindia-Belanda, Cornelis De Houtman. Atas kiprahnya, Laksamana Malahayati mendapat gelar Pahlawan Nasional.Sementara itu, bangunan Benteng Inong Balee telah dianggap sebagai saksi sejarah besar kemaritiman Indonesia dan perjuangan perempuan Aceh. Pada 24 Mei 2018, bangunan ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.Penulis: Resla

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *