BANDUNG BARAT, Sebanyak 12 desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dilanda longsor selama sepekan.
Bencana tanah longsor yang terjadi hampir setiap hari itu diduga dipicu cuaca ekstrem selama tujuh hari terakhir.
Akibat longsor itu, sebanyak 123 jiwa di dua titik longsor terpaksa harus meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sekretaris Kecamatan Lembang, Ali Kurniawan, mengatakan, ratusan warga yang mengungsi itu ada di dua titik longsor yang terhitung cukup besar.
Baca juga: Longsor Tebing di Lembang, 8 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
“Untuk bencana paling besar yaitu longsor di Kampung Ciburial Desa Cibogo dan Kampung Areng Desa Wangunsari,” ucap Ali saat ditemui, Senin (19/5/2025).
Warga terdampak longsor diungsikan lantaran kondisi di lokasi masih berpotensi terjadinya longsor susulan yang berdampak langsung ke permukiman warga.
Untuk sementara, 19 jiwa warga Kampung Ciburial mengungsi ke Bale RW dan 104 warga Kampung Areng diungsikan ke masjid terdekat.
“Bantuan bagi korban terdampak sudah disalurkan di lokasi pengungsian yang telah disediakan,” katanya.
Baca juga: Permukiman di Lembang Bandung Terkubur Longsor, 3 Rumah Hancur
Titik longsor yang lainnya berdampak pada putusnya akses jalan penghubung antardesa yang cukup menghambat aktivitas ekonomi warga.
Jalan-jalan yang tertutup longsor itu di antaranya Jalan Punclut di Kampung Sukasirna Desa Pagerwangi, Jalan Pasir Handap Desa Pagerwangi, dan Jalan Sukaraja Desa Langensari.
Meski demikian, saat ini akses jalan itu sudah terbuka setelah warga bergotong royong menyingkirkan material longsor.
Sementara untuk longsor yang menutup Jalan Pasir Handap belum bisa diakses lantaran banyaknya material longsor yang menimbun jalan sehingga petugas baru bisa menyingkirkan menunggu alat berat dari BPBD Bandung Barat.
Baca juga: Longsor di Lembang Meluas, 104 Warga Tinggalkan Rumah Berdesakan Tidur di Masjid
“Akses jalan ini penghubung tiga desa yakni Desa Lembang, Pagerwangi, dan Wangunsari. Sekarang sedang dibersihkan oleh petugas dibantu relawan,” kata Ali.
Ali menjelaskan, akses kendaraan Jalan Raya Punclut di Kampung Sukasirna Desa Pagerwangi diberlakukan buka tutup sebab sebagian badan jalan masih licin dari sisa lumpur.
Satu unit ekskavator sudah diturunkan ke lokasi untuk penanganan longsor di badan jalan tersebut.
“Jalan tersebut sangat ramai karena akses penghubung Lembang dengan Kota Bandung sehingga harus dibereskan segera. Namun, untuk saat ini, pengguna jalan diimbau berhati-hati karena lokasi longsor Desa Pagerwangi tepat berada di turunan jalan,” ujarnya.
Jumlah titik longsor kemungkinan akan bertambah lantaran petugas saat ini masih melakukan asesmen di titik longsor baru di Kampung Cikareumbi Desa Cikidang serta di Desa Pagerwangi pada Minggu (18/5/2025) dini hari.
“Titik longsor yang lain masih asesmen karena memang ada longsor baru kemarin,” katanya.