Home / TREN / Benarkah Kol, Brokoli, dan Terong yang Digoreng Dapat Memicu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi

Benarkah Kol, Brokoli, dan Terong yang Digoreng Dapat Memicu Kanker? Ini Kata Ahli Gizi

Lini masa media sosial X diramaikan dengan pembahasan mengenai dampak mengonsumsi sayuran yang digoreng.

Unggahan akun @gfav*** pada Rabu (28/5/2025) menjelaskan mengenai bahaya 3 jenis sayuran goreng, yaitu brokoli, kol, dan terong.

“PLEASE INI BAHAYA BANGET! Padahal enak2 semua, apalagi kol goreng enakk bangett kalo di makan bareng pecel lele,” tulis keterangan pada unggahannya.

Dalam keterangan disebutkan bahwa jenis sayuran tersebut jika diolah dengan cara digoreng bisa memicu kanker, obesitas, dan penyakit jantung.

Lantas, bagaimana pendapat ahli gizi?

Baca juga: Berkaca dari Kasus Ayam Goreng Widuran, Apa Sanksi bagi Pelaku Usaha yang Tak Terbuka soal Produk Non-halal?

Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ali Khomsan MS, membenarkan bahwa sayuran yang digoreng, terutama brokoli, terong, dan kol, memang bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Sayuran yang digoreng berbahaya karena pengaruh minyak jelantah yang digunakan.

Ia menjelaskan, menggoreng sayuran pada suhu tinggi, seperti 180 derajat Celsius, dapat merusak kandungan gizi yang ada di dalamnya.

“Terutama beberapa jenis vitamin yang sensitif terhadap panas, seperti vitamin C,” ujarnya kepada , Jumat (30/5/2025).

Prof Ali juga menyebutkan, merebus juga dapat mengurangi nilai gizi, terutama jika air rebusan dibuang.

Suhu perebusan yang lebih rendah, yaitu sekitar 100 derajat Celsius, menyebabkan kerusakan nutrisi, meski tidak sebesar seperti proses digoreng.

“Jika dikaitkan dengan risiko kesehatan seperti kanker, penyebab utamanya kemungkinan bukan pada sayurannya, melainkan pada penggunaan minyak jelantah atau minyak yang sudah dipakai berulang kali,” jelasnya.

Baca juga: Ragam Risiko Kesehatan jika Sering Makan Sayuran Goreng, Apa Saja?

Minyak yang dipanaskan berulang kali dapat menghasilkan senyawa berbahaya yang berpotensi memicu penyakit.

“Itu sudah terbukti, bahwa minyak jelantah bisa memicu pertumbuhan tumor berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan,” jelas Prof Ali.

Senada, dokter dan ahli gizi masyarakat, dr Tan Shot Yen menjelaskan bahwa sayuran akan jadi berbahaya jika diolah dengan cara digoreng, apalagi dengan minyak jelantah.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *