Home / Bursa / BEI Ungkap Tiga Skenario Perpanjangan Jam Perdagangan Saham

BEI Ungkap Tiga Skenario Perpanjangan Jam Perdagangan Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji opsi perpanjangan jam perdagangan saham. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut, ada tiga skenario perubahan jam perdagangan yang sedang dipertimbangkan. Menurut Jeffrey, BEI tengah  memperimbangkan, apakah mempercepat pembukaan pasar menjadi pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, memperlambat waktu penutupan menjadi pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB, atau keduanya yakni pukul 08.00 WIB ke 17.00 WIB.“Bahkan bisa lebih panjang dari itu. Semua opsi masih dalam kajian, jadi belum bisa dipastikan sekarang,” ujar Jeffrey ketika ditemui usai membuka acara Sharia Investment Week di Main Hall BEI, Kamis (19/6). Ia mengatakan, ada sejumlah pertimbangan terkait rencana perpanjangan jam perdagangan bursa. Salah satunya, dinamika investor lokal dan asing. Dalam tiga tahun terakhir, terjadi pergeseran pertumbuhan jumlah investor domestik. Pada 2021, sekitar 70% investor berada di Pulau Jawa. Namun, kini proporsinya menurun menjadi 67–68%.“Selama tiga tahun terakhir, terdapat hampir 6 juta investor baru, mayoritas berasal dari wilayah di luar Pulau Jawa, termasuk Indonesia bagian tengah dan timur,” kata dia.Hal ini menjadi pertimbangan bagi BEI dalam merancang waktu perdagangan yang dapat mengakomodasi kebutuhan investor di berbagai zona waktu.BEI juga mempertimbangkan aspek daya saing dengan bursa regional dan global. Jeffrey menyebut, bursa saham Amerika Serikat, Wall Street juga tengah mengkaji opsi untuk memperpanjang jam perdagangan mereka.“Kami juga melihat perbandingan dengan jam operasional bursa di negara-negara tetangga. Namun, keputusan akhir tetap menunggu hasil kajian lebih lanjut,” ujarnya.Bloomberg sebelumnya melaporkan rencana perpanjangan jam perdagangan hingga satu jam. Rencana ini disebut menjadi salah satu strategi BEI untuk menarik kembali minat investor asing, menyusul aksi jual besar-besaran yang terjadi di awal tahun ini.Direktur Utama BEI Iman Rachman menyampaikan, opsi yang dikaji mencakup pembukaan pasar lebih awal pada pukul 08.00 WIB, yang ditujukan untuk menjangkau investor kawasan Asia. Selain itu, ada opsi perpanjangan jam perdagangan hingga pukul 17.00 WIB ditujukan agar investor dari Eropa dapat lebih optimal mengakses pasar.“Perpanjangan waktu perdagangan di kedua ujung sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari tinjauan internal, yang kemungkinan rampung dalam tiga bulan ke depan,” ujar Iman, dikutip dari Bloomberg, Senin (16/6).Iman meyakini bahwa perpanjangan jam perdagangan bisa mendorong peningkatan volume transaksi sekaligus memberi ruang bagi investor untuk merespons dinamika global secara real-time.Menurut Imam, BEI juga tengah mempertimbangkan penambahan sesi perdagangan saham menjadi tiga sesi. Opsi ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan nilai transaksi harian di pasar.Menurut Iman, kajian ini juga memperhitungkan model New York Stock Exchange yang telah membuka jam perdagangan lebih panjang dibandingkan BEI.“Kami akan berdiskusi dengan pelaku pasar sebelum menerapkan skema tersebut. Itu menjadi salah satu kajian kami,” ungkap Iman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (23/5).Selain itu, menurut dia, BEI juga harus mempertimbangkan target pangsa pasar apabila ingin menambah sesi perdagangan. “Ini perlu kami lihat dulu dengan menerima masukan (dari pelaku pasar),” kata dia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *