Pendaftaran beasiswa program doktor untuk dosen Indonesia dari Kemendikti Saintek akan berakhir pada Sabtu (14/6/2025).
Masa pendaftaran telah berjalan sejak 2 Juni lalu. Program ini bertujuan meningkatkan kualifikasi akademik dosen pada perguruan tinggi yang dinaungi Kemdikti Saintek.
Terdapat tiga jenis beasiswa yaitu single degree, joint degree, dan double degree. Tahapan setelah proses pendafataran adalah seleksi administrasi dan substansi (Juni-Juli) lalu pengumuman hasil seleksi (Agustus).
Program joint degree adalah beasiswa kemitraan pada jenjang dan program studi yang sama antara satu perguruan tinggi dalam negeri dan satu perguruan tinggi di luar negeri yang sudah mengikat kerja sama untuk menghasilkan satu gelar yang sama dan diakui bersama.
Baca juga: 5 Pemain Timnas Indonesia yang Masih Kuliah, Bahkan Raih Beasiswa
Lalu program double degree adalah program kemitraan pada jenjang dan program studi yang sama atau berbeda antara satu perguruan tinggi di Indonesia dan satu perguruan tinggi di luar negeri yang masuk dalam daftar Perguruan Tinggi tujuan PPAPT serta menghasilkan dua gerlar yang diakui bersama.
Persyaratan umum
1. WNI (dibuktikan dengan KTP, KK, atau paspor)
2. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) bagi dosen tetap di bawah koordinasi Kemdiktisaintek
3. Berusia 51 tahun (bagi yang program studinya 3 tahun) dan 48 tahun (bagi yang batas waktu program studinya 4 tahun)
4. Telah diterima pada Perguruan Tinggi di dalam negeri sesuai dengan skema beasiswa pada program studi yang telah ditetapkan oleh PPAPT
5. Mahasiswa baru pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026.
6. Memiliki nilai IPK program magister paling rendah 3,25 dari 4.
7. Memiliki ijazah atau bukti setara ijazah dan transkrip akademik program pendidikan tinggi sebelumnya
8. Mendapat minimal satu rekomendasi dari dosen
9. Memiliki surat izin mengikuti pendaftaran dan seleksi dari Pejabat Pembina Kepegawaian yang berwenang bagi ASN atau pimpinan instansi berwenang bagi non ASN