Jakarta – BCA menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan dan memperluas layanan digital guna menjawab kebutuhan nasabah yang kian berkembang.Aplikasi myBCA dan BCA mobile menjadi ujung tombak transformasi digital perusahaan, menawarkan berbagai fitur transaksi yang sesuai dengan gaya hidup modern.Kedua aplikasi tersebut dirancang untuk melayani segmen nasabah yang beragam. Baik nasabah individu maupun korporasi dapat memanfaatkan layanan mobile banking ini sebagai solusi keuangan yang cepat, aman, dan fleksibel di mana saja dan kapan saja.”Aplikasi myBCA dan BCA mobile menjadi lini terdepan solusi mobile banking BCA. Kedua layanan tersebut hadir bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan transaksi dan jenis nasabah yang beragam, dan akan terus dikembangkan sesuai dengan gaya hidup serta tren digital masa kini,” ujar EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn kepada Selasa (20/5/2025).Untuk mendukung penguatan digitalisasi, BCA telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2025 guna memperkuat inovasi dan kapasitas layanan. Fokus utama investasi tersebut adalah pada teknologi canggih yang mendukung standar pengamanan data dan mitigasi risiko serangan siber.Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi atas tingginya ketergantungan masyarakat terhadap layanan digital dan meningkatnya ancaman di ruang siber. BCA memastikan bahwa setiap inovasi yang dikembangkan dilengkapi dengan sistem proteksi terbaik.”Pada 2025 kami mengalokasikan Capital Expenditure (capex) yang digunakan untuk inovasi serta peningkatan kapasitas, termasuk dalam penggunaan teknologi yang mutakhir dalam standar pengamanan data maupun serangan siber,” ungkap Hera. Investasi di sektor digital tidak hanya meningkatkan pengalaman nasabah, tetapi juga berdampak langsung terhadap kinerja BCA. Tercatat, frekuensi transaksi melalui mobile banking dan internet banking tumbuh signifikan sebesar 24% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I 2025.Tak hanya dari sisi volume, nilai transaksi juga mengalami lonjakan sebesar 14% YoY. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penguatan kanal digital telah memberikan kontribusi nyata terhadap efektivitas dan efisiensi operasional perseroan.”Peningkatan kapasitas digital perseroan turut menopang kinerja perseroan, tercermin dari frekuensi transaksi untuk mobile banking dan internet banking yang tumbuh hingga 24% YoY dengan peningkatan nilai transaksi mencapai 14% YoY pada Kuartal I 2025,” jelas Hera.Pertumbuhan transaksi digital turut berdampak pada peningkatan pendapatan non-bunga BCA. Selama kuartal I 2025, pendapatan selain bunga meningkat sebesar 8,1% YoY menjadi Rp6,8 triliun, ditopang oleh pertumbuhan pendapatan fee dan komisi yang naik 8,3% YoY menjadi Rp4,8 triliun.Lonjakan pendapatan ini mencerminkan efektivitas strategi digital BCA dalam mendorong bisnis berbasis volume transaksi, yang relatif tahan terhadap fluktuasi suku bunga. Digitalisasi juga membantu memperluas jangkauan layanan secara lebih efisien dan berkelanjutan.”Pertumbuhan jumlah transaksi turut mendorong pendapatan selain bunga BCA yang naik 8,1% YoY menjadi Rp6,8 triliun, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp4,8 triliun sepanjang kuartal I 2025,” tutur Hera.
BCA Genjot Investasi Keamanan Digital, Ini Strateginya pada 2025

Tag:Breaking News