Baru Sebulan IPO, Medela Potentia (MDLA) Guyur Anak Usaha Rp 365 M, Ada Apa?

PT Medela Potentia Tbk (MDLA) menyuntik modal ke anak usahanya PT Anugrah Argon Medica (PT AAM) senilai Rp 365 miliar. Padahal emiten yang bergerak di bidang kesehatan itu baru mencatatkan sahamnya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/4).“Pinjaman pemegang saham antara MDLA kepada PT Anugrah Argon Medica, Anak perusahaan dengan kepemilikan 99,9%,” ujar manajemen MDLA dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (19/5). Katadata.co.id sudah menghubungi Direktur Utama Medela Krestijanto Pandji untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai transaksi afiliasi ini. Namun hingga berita ini diturunkan Krestijanto belum memberikan tanggapan.Rencana menyuntik anak usaha ini sebelumnya sudah disampaikan MDLA sejak sebelum IPO. Dalam prospektus yang diterbitkan perusahaan, sekitar 85,4% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk PT AAM dalam bentuk pinjaman sebesar 67,2% dan penyetoran modal sebesar 32,8%. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi seluruh utang pokok dari fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) saat jatuh tempo. Tak hanya itu, dana yang dikucurkan juga digunakan untuk membeli tanah dan bangunan beserta sarana dan utilitas milik PT Sarana Titan Manunggal (STM) di Kawasan Jababeka, Cikarang, yang saat ini disewa dan dimanfaatkan oleh PT AAM sebagai National Distribution Center (NDC).Selanjutnya kelebihan dana, akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja untuk pembelian persediaan barang seiring pertumbuhan lini distribusi. Sebelumnya perusahaan menetapkan harga IPO sebesar Rp 188 per saham. Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia, saat ini harga saham MDLA berada di Rp 210. Lewat IPO Medela Potentia menawarkan sebanyak 3,5 miliar lembar saham ke publik atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari aksi korporasi tersebut, perusahaan meraup dana segar Rp 658 miliar. Saat ini Medela Potentia mengelola empat segmen utama dalam operasinya. Pertama, distribusi produk farmasi yang dijalankan melalui PT AAM dan PT Djembatan Dua (PT DD), dengan cakupan lebih dari 9.000 SKU di Indonesia dan Kamboja.   Segmen kedua yaitu pemasaran yang difokuskan oleh PT DD dan Dynamic Argon Co. Ltd (DAC) di Kamboja, bekerja sama dengan PT AAM dalam pemenuhan pesanan untuk 21 prinsipal.  Ketiga, manufaktur alat kesehatan melalui PT DMM, yang mulai beroperasi komersial pada 2023 dengan produk utama seperti acute wound care dan surgical supplies.    Selanjutnya segmen keempat, platform digital melalui PT KITA yang mengakuisisi GoApotik, mendukung layanan  farmasi online dengan transaksi yang terus meningkat, mencapai lebih dari 330 ribu transaksi bulanan per September 2024.  Apabila melihat perdagangan saham awal pekan ini, Senin (19/5), saham MDLA terpantau naik 1,94% ke level Rp 210 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 18,23 juta dengan nilai transaksi Rp 3,75 juta dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 2,94 triliun.