DEMAK, Banjir yang melanda wilayah Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mulai surut pada Rabu (28/5/2025).
Namun, warga masih menghadapi sejumlah kendala karena genangan belum sepenuhnya hilang dan belum tersedia fasilitas pendukung seperti posko kesehatan dan pompa air.
Pantauan di lokasi menunjukkan ketinggian air di permukiman warga kini bervariasi antara 10 hingga 40 sentimeter, turun dari kondisi sebelumnya yang mencapai 70 sentimeter.
Meski akses jalan antarperkampungan sudah bisa dilalui sepeda motor, sejumlah rumah masih tergenang, terutama yang belum mengalami peninggian lantai.
“Sudah surut, itu disedot sama Pak Bupati. Rumahnya yang pendek ya kelem, kalau sudah disuruh ya tidak kelem,” ujar Solikin (50), warga Dukuh Ngepreh.
Baca juga: Banjir Sayung Demak, Anak-anak Naik Perahu Karet dan Truk Polisi ke Sekolah
Solikin berharap banjir segera surut seluruhnya agar para petani bisa kembali bercocok tanam dan menata ekonomi keluarga.
Pasalnya, banjir yang berlangsung selama berminggu-minggu telah menghentikan kegiatan pertanian warga.
“Terganggu, harapannya surut semua. Seperti ini ya petani tidak ada masukan,” katanya.
Berbeda dengan Solikin, warga Dukuh Lengkong, Mahmudah (41), mengeluhkan dampak kesehatan yang timbul akibat banjir yang sudah berlangsung selama tujuh bulan terakhir, terutama dalam dua pekan terakhir ketika air masuk ke dalam rumahnya.
“Sakit semua, gampang masuk angin, kepala sakit, kaki gatal-gatal,” kata Mahmudah.
Ia menyayangkan tidak adanya posko kesehatan di desanya. Menurutnya, selama banjir berlangsung, tidak ada petugas desa maupun pihak kelurahan yang datang melakukan survei atau mendirikan pos layanan kesehatan.
“Tidak ada apa-apa, pamong desa tidak ada yang survei, Pak Lurah juga tidak ada. Kalau mau berobat ya harus pergi sendiri,” keluhnya.
Baca juga: BBWS Ungkap Penyebab Banjir di Sayung Demak, Apa Itu?
Mahmudah juga menyoroti ketiadaan pompa air untuk mempercepat pengeringan banjir di wilayahnya. Ia berharap ada intervensi lebih aktif dari pemerintah daerah untuk menangani banjir yang berulang.
“Harapannya ya dikeringkan, dipompa. (Kemarin) tidak ada pompa. Terus pos kesehatan juga perlu,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Demak per Rabu siang, banjir masih menggenangi tiga desa di Kecamatan Sayung, yaitu Desa Sayung, Desa Kalisari, dan Desa Pilangsari. Ketinggian air berkisar antara 5 hingga 70 sentimeter.
Banjir ini merupakan kombinasi dari limpasan sungai, air pasang laut, serta minimnya infrastruktur pengendalian banjir di kawasan pesisir Sayung.
Penanganan jangka panjang dibutuhkan untuk mencegah terulangnya kondisi serupa.