KLATEN, Sepintas tekanan udara ban tak ada hubungannya dengan performa mobil. Namun sebenarnya ban kempis dapat berdampak langsung pada performa.
Tekanan udara ban pada mobil harus sesuai dengan bobot muatan dan batas yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan tekanan udara ban mobil yang lebih rendah dari ketentuan, dapat menambah beban kerja mesin. Sehingga tarikan menjadi terasa lebih berat dan akselerasinya lemot.
Baca juga: Fungsi Kritis Tutup Pentil Ban yang Sering Disepelekan
“Bila tekanan udara ban kurang, berarti gaya gesek tapak ban dengan permukaan jalan makin besar, sehingga laju kendaraan terhambat, macam berkendara di atas pasir, jadi akselerasinya lemot bahkan bisa bikin boros BBM,” ucap Muchlis, belum lama ini.
Menurut Muchlis, dengan menambah angin agar tekanan udaranya cukup, sesuai dengan muatannya, akan membuat ban menapak dengan lebih baik. Sehingga menghasilkan traksi yang proporsional.
“Roda akan lebih mudah menggelinding ketika tekanan udaranya pas, tapi bila kempis maka dibutuhkan usaha lebih besar untuk memutarnya, sehingga pengemudi perlu memacu gas lebih dalam lagi,” ucap Muchlis.
Baca juga: Bahaya Tersembunyi Batu Kerikil di Ban Mobil
Meski demikian, konsumen tidak bisa serta merta menambah angin pada ban, bila dirasa mobil kurang responsif.
“Pabrikan sudah menentukan standar tekanan udara ban mobil sesuai dengan beban muatannya, tiap mobil beda, tergantung dengan jenis mobil dan muatan yang sedang diangkut,” ucap Muchlis.
Untuk memudahkan konsumen, informasi tekanan udara ban tertempel di pilar pintu depan kanan. Data tersebut bisa menjadi acuan untuk diperhatikan dan diikuti pengaplikasiannya pada ban mobil.