KARAWANG, Edwin Septian, ayah yang orasi sendirian usai bayinya meninggal, menerima hasil audit internal RSUD Karawang.
Meski begitu, ia berharap ada perbaikan pelayanan, termasuk cara berkomunikasi petugas medis.
Pada Senin (19/5/2025), Manajemen RSUD Karawang dan Edwin menggelar konferensi pers.
“Maka dengan ini saya sebagai manusia biasa yang juga banyak salah, dengan hati tulus, saya memaafkan atas perlakuan dua (orang) yang tidak baik terhadap saya dan istri selama proses perawatan di RSUD Karawang ini,” kata Edwin.
Edwin mengungkap alasan ia memaafkan dan menerima hasil audit dari RSUD Karawang.
Baca juga: Imbas Bayi Meninggal dan Ayahnya Orasi Sendirian, 2 Pegawai RSUD Karawang Dirotasi
Edwin menyebut ia saat itu sangat marah dengan penanganan medis yang menurutnya lamban dan adanya perlakuan dari perawat dan bidan yang menangani persalinan istrinya.
Namun, setelah mengetahui hasil audit, ia mengaku memahami jika RSUD Karawang telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan anaknya.
Meskipun, kata Edwin, takdir berkata lain.
Pihak RSUD Karawang, kata Edwin, juga beritikad baik dan memohon maaf atas pelayanan yang kurang baik dari tenaga medis.
“Dan informasinya bidan dan perawat tersebut telah dilakukan tindakan etik dengan merotasi ke bagian lain,” kata Edwin.
Edwin berharap kejadian yang menimpa dirinya tak terulang.
Ia meminta tenaga medis bekerja secara profesional.
“Saya berharap tidak ada lagi tindakan-tindakan yang lamban dan sikap ketus. Tenaga medis harus bekerja profesional,” kata Edwin.
Diberitakan sebelumnya, Edwin Septian, warga Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat, unjuk rasa seorang diri di depan RSUD Karawang, Senin (5/5/2025).
Ia menuntut ada penjelasan dan pertanggungjawaban pihak rumah sakit.
