Home / FOOD / Awal Mula Ayam Goreng Widuran Solo Nonhalal, Kini Tutup Sementara

Awal Mula Ayam Goreng Widuran Solo Nonhalal, Kini Tutup Sementara

 Pengakuan status nonhalal Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah, mendapat perhatian publik selama sepekan.

Pasalnya, setelah berdiri 52 tahun, Ayam Goreng Widuran baru mengumumkan status nonhalal di seluruh gerai restoran pada Jumat (23/5/2025).

Baca juga: Ayam Goreng Widuran Solo, Kenapa Baru Sekarang Kasih Label Nonhalal?

“Kami memahami bahwa hal ini menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Sebagai langkah awal, kami telah mencantumkan keterangan nonhalal secara jelas di selutuh outlet dan media sosial resmi kami,” bunyi keterangan unggahan Instagram resmi @ayamgorengwiduransolo.

Selain di Solo, Ayam Goreng Widuran juga memiliki cabang di Bali, tepatnya di Jalan Imam Bonjol Nomor 371, Denpasar, Bali.

Polemik status nonhalal Ayam Goreng Widuran bermula dari kicauan media sosial Thread milik akun @pedalranger.

Menurut pantauan  pada Selasa (27/5/2025), akun tersebut menulis penggunaan minyak babi dalam kremes di warung ayam goreng terkenal di Solo, tanpa menyebut nama restoran secara eksplisit.

“Lagi rame ya warung ayam goreng terkenal di Solo yang ternyata kremesannya pake minyak babi. Yg jadi masalahnya warungnya ga terbuka ke customer shg banyak yg muslim makan di situ,” tulis akun @pedalranger pada Senin (19/5/2025).

Unggahan ini mendapat ratusan komentar berisi dugaan nama restoran yang dimaksud, termasuk Ayam Goreng Widuran.

Baca juga: 6 Warung Ayam Goreng Halal di Solo, Ada yang Berdiri Sejak 1968

Salah satu karyawan Ayam Goreng Widuran, Nanang turut memberikan keterangan ramainya isu label nonhalal di rumah makan tempatnya bekerja.

 “Dari pihak karyawan tidak bisa menjelaskan. (Setelah ramai) dari pihak sini di Instagram langsung membuat klarifikasi (label nonhalal),” kata Nanang di Solo, Jawa Tengah, dikutip dari  pada Selasa (27/5/2025).

Ia menuturkan, pelanggan Ayam Goreng Widuran berasal dari berbagai daerah dan mayoritas merupakan nonmuslim.

“Mayoritas sini bukan muslim. Nonmuslim (pelanggan),” ujar Nanang.

Selama 10 tahun bekerja di Ayam Goreng Widuran, Nanang mengungkapkan menu favorit pelanggan ialah ayam goreng kremes. Pelanggannya tak hanya berasal dari Solo, melainkan Jakarta, Surabaya, dan berbagai kota lainnya.

Baca juga: Resep Ayam Goreng Cabai Hijau, Lauk Istimewa untuk Libur Waisak 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *