Home / GLOBAL / Astronom Temukan 2 Galaksi Berperang, Serang dengan Tembakan Radiasi

Astronom Temukan 2 Galaksi Berperang, Serang dengan Tembakan Radiasi

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para astronom menemuka ada dua galaksi di luar angkasa sana yang sedang “berperang” satu sama lain.

Temuan tersebut didapatkan sejumlah astrononom saat melakukan pengamatan gabungan dari teleskop berbasis darat selama hampir empat tahun, sebagaimana dilansir CNN, Jumat (23/5/2025).

Dalam pengamatan tersebut, mereka menemukan ada galaksi yang saling mendekat dengan kecepatan lebih dari 1,8 juta kilometer per jam. 

Baca juga: Lubang Hitam Terbesar di Galaksi Bima Sakti Tak Sengaja Ditemukan

Salah satu galaksi berulang kali “menembakkan” sinar radiasinya yang kuat ke galaksi lainnya, menyebarkan awan gas dan melemahkan kemampuan lawannya untuk membentuk bintang baru.

Hasil pengamatan dan temuan tersebut diterbitkan pada 21 Mei 2025 dalam jurnal Nature berjudul Quasar radiation transforms the gas in a merging companion galaxy.

“Itulah mengapa kami menyebutnya peperangan kosmik,” kata Pasquier Noterdaeme, salah satu astronom dalam penelitian tersebut dari Paris Institute of Astrophysics dan French-Chilean Laboratory for Astronomy di Chile.

Dalam penelitian tersebut, para astronom menyebutkan bahwa perang kosmik antara dua galaksi tersebut merupakan proses penggabungan menjadi satu galaksi besar yang berjarak 11 miliar tahun cahaya.

Penelitian tersebut memberikan gambaran langka mengenai masa-masa awal di alam semesta.

Baca juga: Ditemukan Obyek Misterius dan Menakutkan di Galaksi Bimasakti

Para astronom dalam pengamatannya memanfaatkan teleskop besar Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory dan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chile.

Mereka menemukan, radiasi yang ditembakkan dari galaksi penyerang berasal dari dalam inti terangnya, atau quasar, yang ditenagai oleh lubang hitam supermasif.

Pengaruh gravitasi yang kuat dari lubang hitam menarik materi ke arahnya sehingga debu dan gas memanas hingga jutaan derajat dan menjadi bercahaya, menurut NASA. 

Material bercahaya ini berputar mengelilingi lubang hitam sebelum masuk, membentuk apa yang disebut “cakram akresi” dan semburan materi energik memancar keluar dari intinya.

Setiap semburan gelombang ultraviolet quasar sekitar 1.000 kali lebih kuat daripada radiasi Bima Sakti, galaksi tempat Bumi berada.

Hal tersebut menyebabkan molekul hidrogen dari beberapa tempat pembibitan bintang galaksi menjadi “korban” karena terbelah dan tersebar.

“Ini benar-benar pertama kalinya kita dapat melihat efek radiasi quasar pada gas molekuler galaksi terdekat,” kata Sergei Balashev, peneliti di Institut Ioffe di St Petersburg, Rusia.

Baca juga: Ahli Astronomi Temukan Petunjuk Adanya Planet di Luar Galaksi Bima Sakti Seukuran Saturnus

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *