Home / HEALTH / Apakah Melakukan Seks Itu Sehat? Ini 7 Manfaatnya untuk Tubuh…

Apakah Melakukan Seks Itu Sehat? Ini 7 Manfaatnya untuk Tubuh…

KOMPAS.com – Apakah melakukan seks itu sehat? Jawabannya bisa iya, asalkan dilakukan dalam frekuensi yang seimbang dan kondisi fisik yang mendukung.

Aktivitas seksual bukan hanya soal keintiman, tapi juga berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental.

Bahkan, berhubungan intim secara rutin disebut dapat membantu menjaga imunitas, meningkatkan kualitas tidur, hingga mendukung kesehatan jantung.

Namun, seks yang terlalu sering, apalagi jika tidak disertai komunikasi atau kesiapan tubuh, juga dapat menimbulkan masalah seperti kelelahan berlebihan, nyeri otot, hingga penurunan performa fisik.

Oleh karena itu, penting memahami manfaat hubungan seksual dan kapan justru berpotensi membebani tubuh berikut ini.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Hasrat Seksual Tidak Terpenuhi? Ini 10 Efeknya…

Berikut sejumlah manfaat jika seseorang melakukan hubungan seksual secara rutin setiap hari, sebagaimana disarikan dari WebMD dan Healthline.

Setelah orgasme, tubuh melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin yang membantu tubuh lebih rileks dan mengantuk. Inilah alasan mengapa seks bisa mendukung tidur lebih nyenyak dan berkualitas.

Seks dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol dan merangsang pelepasan endorfin, yang memberi efek bahagia dan nyaman. Hal ini sangat bermanfaat dalam meredakan tekanan emosional sehari-hari.

Baca juga: Puncak Nafsu Seksual Pria: Usia 20-an atau 30-an? Ini Penjelasannya…

Aktivitas seksual membantu meningkatkan kadar imunoglobulin A (IgA) dalam tubuh, yaitu antibodi yang berperan sebagai pertahanan awal terhadap infeksi, termasuk flu dan virus HPV.

Saat berhubungan seksual, tubuh melepaskan zat kimia yang bekerja sebagai pereda nyeri alami. Ini membantu meredakan sakit kepala, nyeri otot, hingga kram menstruasi.

Seks termasuk aktivitas fisik ringan yang meningkatkan detak jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa pria dan wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko lebih rendah terhadap gangguan kardiovaskular.

Kontak fisik yang intens selama berhubungan seksual dapat memperkuat ikatan emosional berkat pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai “hormon cinta”. Ini bisa memperkuat rasa percaya dan kedekatan dengan pasangan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria yang lebih sering ejakulasi, sekitar 21 kali per bulan, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibanding mereka yang jarang melakukannya.

Meski daftar manfaatnya cukup panjang, penting dicatat bahwa manfaat tersebut paling optimal jika seks dilakukan secara sehat, dalam hubungan yang saling setuju dan bebas risiko infeksi menular seksual.

Baca juga: Nafsu Seks Meningkat, Ini Penyebab dan Cara Mengendalikannya

Meski berhubungan intim secara rutin dapat memberikan sejumlah keuntungan, seks yang terlalu sering juga dapat berdampak negatif, terutama jika tubuh belum siap atau kondisi mental tidak mendukung.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *