Home / MONEY / Apa Penyebab Toko-toko Ritel Asing Tutup? Pengusaha: Ada Persaingan dengan Toko Online

Apa Penyebab Toko-toko Ritel Asing Tutup? Pengusaha: Ada Persaingan dengan Toko Online

JAKARTA, Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengungkap alasan toko ritel asing di Indonesia yang satu per satu menutup operasional mereka.

Menurut Budihardjo, menurunnya daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebabnya.

“Salah satu faktor, salah satu itu daya beli. Yang lainnya kemudahan berusaha, biaya tinggi, terus juga traffic kurang,” ujar Budihardjo saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Faktor selanjutnya, lanjut Budihardjo, adalah persaingan dengan toko online yang disebut kurang fair.

“Salah satunya belanja online tadi. Kami juga jual online kok, kami juga bagus jualan kami. Tapi secara overall, online masih banyak yang perlu dibenahi dari segi PPN (pajak pertambahan nilai, dari segi SNI (standar nasional Indonesia), perizinan perusahaan, perizinan BPOM-nya, apakah udah memenuhi atau belum. Di Hippindo kan sudah semua,” kata Budihardjo.

Baca juga: Wamenaker Ungkap Ritel sampai BUMN Masih Ada yang Tahan Ijazah Karyawan

Budihardjo juga menyoroti mahalnya ongkos barang luar negeri yang masuk ke ritel-ritel.

“Ada biaya-biaya, ada pajak-pajak yang sebenarnya bisa dikurangin, karena barang tersebut tidak mengganggu UKM (usaha kecil menangah). Jadi kalau di Hippindo kan ada merek global juga, enggak cuma merek UKM,” tutur dia.

Menurut Budihardjo, ekonomi Indonesia tidak boleh dihambat dengan peraturan-peraturan agar kembali menaikkan daya beli masyarakat.

Baca juga: GS Supermarket Bakal Tutup Semua Cabang di Indonesia, Bagaimana Kondisinya?

Diketahui, satu per satu gerai ritel di Indonesia tutup operasional.

Terbaru, GS Supermarket, jaringan ritel asal Korea Selatan, mengumumkan penutupan seluruh gerainya di Indonesia.

Gerai yang menjajakan produk makanan khas Korea itu akan berhenti beroperasi pada akhir Mei 2025.

Budihardjo mengonfirmasi penutupan tersebut. Ia menyebut GS Supermarket telah diakuisisi oleh pihak lain.

Sebelum GS Supermarket, pasar swalayan LuLu Hypermarket asal Timur Tengah terlebih dulu menutup seluruh jaringannya di Indonesia.

Gerai pertamanya di Cakung, Jakarta Timur, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Mei 2016, kini juga dalam proses penutupan.

Baca juga: Toko Ritel Asing Berguguran di Indonesia, Kemenaker Respons Potensi PHK

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *