Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan Program Magang Berdampak 2025 pada Senin, 16 Juni 2025.Progam ini sebelumnya dikenal sebagai Magang Merdeka yang kembali diluncurkan sebagai bagian dari konsep besar Diktisaintek, seperti dikutip dari Antara.Program Magang Berdampak ini tak hanya bertujuan meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja, tetapi juga untuk mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menuturkan, program ini dirancang bukan hanya meningkatkan angka partisipasi magang tetapi juga menyiapkan mahasiwa menjadi pelaku perubahan.”Kita tidak hanya mencetak lulusan, tetapi agen perubahan yang memiliki kepekaan sosial, keterampilan profesional, dan daya saing global,” ujar Menteri Brian, seperti dikutip dari laman Kemdiktisaintek.go.id, Selasa pekan ini.Program Magang Berdampak adalah hasil evaluasi menyeluruh terhadap program magang dan studi independen bersertifikat (MSIB) yang terbukti membawa dampak positif signifikan.Program ini memperkuat kolaborasi antara kampus dan dunia kerja melalui pengalaman magang yang lebih inklusif, kolaboratif dan berdampak.“Dari hasil evaluasi, kami mencatat bahwa rata-rata gaji alumni MSIB mencapai Rp5,5 juta, atau 98,62% lebih tinggi dibandingkan data Survei Angkatan Kerja Nasional. “Sebanyak 16,52% mahasiswa magang dan 6,25% peserta studi independen menerima tawaran kerja langsung dari mitra. Ini adalah prestasi yang membanggakan,” kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie. Program ini juga menjembatani kesenjangan antara pendidikan tinggi dan dunia industri. Sebanyak 33% peserta berasal dari keluarga kurang mampu, dan 12,44% berasal dari orang tua yang tidak lulus SD.”Program ini menghadirkan keadilan sosial dalam akses pengalaman kerja. Kami ingin agar magang menjadi bagian dari sistem pembelajaran, bukan hanya aktivitas tambahan. Oleh karena itu, penting agar pengalaman ini direkognisi menjadi sks di kurikulum program studi,” tutur Stella.Mengutip instagram dtjen_dikti, program magang berdampak ini didukung lebih dari 20 sektor mitra industri antara lain teknologi, logistik, Artificial Intelligence (AI), agritech, edutech, hingga budaya dan keuangan.Pelaksanaan magang berdampak dilakukan pada 4 Agustus-20 Desember 2025. Program ini terbuka untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia. Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menuturkan, program tersebutmerupakan pengejawantahan bahwa kontribusi perguruan tinggi tidak boleh berhenti di ruang-ruang akademik.”Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat, menjadi motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi. Dan oleh karena itu, kami dan kita semua ingin mencetak lulusan yang tidak hanya umur secara konseptual, tapi juga memiliki kapabilitas nyata dalam menciptakan solusi dan perubahan dunia nyata,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/6/2025).Wamendiktisaintek menekankan program ini bukan sekadar melanjutkan program sebelumnya, tetapi lebih konkret, kontekstual, relevan, dan lebih berorientasi kepada hasil.”Program ini dilancarkan agar mahasiswa mengalami proses belajar yang utuh, langsung dari lapangan, menghadapi tantangan nyata, dan membangun jaringan profesional sejak dini,” lanjutnya.Menurut dia, dibutuhkan adanya gerakan, upaya, serta tindakan yang strategis dan signifikan, agar kurikulum di perguruan tinggi bisa mengejar kebutuhan industri.Oleh karena itu, Stella berharap Program Magang Berdampak mampu menjembatani antara kebutuhan perguruan tinggi dan industri, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Apa Itu Program Magang Berdampak?

Tag:Breaking News