Home / Peristiwa / Antisipasi Cuaca Panas Ekstrem Saat Wukuf Arafah, Jemaah Haji Dilarang Keluyuran di Luar Tenda

Antisipasi Cuaca Panas Ekstrem Saat Wukuf Arafah, Jemaah Haji Dilarang Keluyuran di Luar Tenda

Jakarta – Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief kembali menyampaikan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk para jemaah haji Indonesia. Salah satunya larangan berada di luar tenda selama wukuf di Arafah.”Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Menyampaikan langsung kepada kami bahwa pada saat puncak haji nanti, panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari hari ini,” kata Hilman ditemui di sela inspeksi kesiapan fasilitas di Arafah dan Mina pada Senin, 26 Mei 2025.Menurut situs prakiraan cuaca AccuWeather, suhu udara di Kota Makkah pada Selasa (27/5/2025) siang mencapai 42 derajat celcius. Dalam sepekan ke depan, suhu udara tertinggi diperkirakan mencapai 45 derajat celcius, yakni Selasa, 3 Juni 2025, dan sekitar 43 derajat celcius pada 5 Juni 2025 yang kemungkinan menjadi waktu pelaksanaan Hari Arafah.Dengan suhu ekstrem, jemaah akan mudah mengalami dehidrasi, bahkan heat stroke atau serangan panas. Karena itu, Kementerian Haji dan Umrah meminta para jemaah Indonesia tidak keluar dari tenda masing-masing tanpa ada kebutuhan khusus, seperti buang air.”Kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heat stroke, serangan panas, dan itu berbahaya,” ia menyambung. Mengutip Mayo Clinic, sengatan panas adalah kondisi yang disebabkan oleh tubuh yang terlalu panas. Hal ini biasanya terjadi karena paparan suhu tinggi atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi terlalu lama.Ada beberapa tahap cedera akibat panas, dan sengatan panas adalah yang paling serius. Hal ini dapat terjadi jika suhu tubuh naik hingga 104 F (40 derajat celcius) atau lebih tinggi. Sengatan panas memerlukan perawatan darurat. Jika tidak diobati, sengatan panas dapat dengan cepat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Kerusakan ini semakin parah jika pengobatan ditunda lebih lama, yang meningkatkan risiko komplikasi serius atau bahkan kematian.dr. Aulianto dari Pos Kesehatan Bandara yang dikelola Indonesia di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah sempat membagikan tips mendinginkan tubuh di saat cuaca panas, yakni dengan membasahi kain ihram. Dengan membasahi kain ihram, sambung dia, otomatis yang terserap oleh panas matahari itu adalah air di kain ihram, bukan cairan di dalam tubuh.”Dia juga adem, coba deh,” katanya, ditemui di kesempatan berbeda.   Wukuf yang merupakan inti dari ibadah haji dimulai sejak matahari tergelincir atau usai zuhur. Pelaksanaannya dilakukan pada 9 Dzulhijjah 1446 H yang diperkirakan jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Jemaah haji akan mulai bergerak ke Arafah dari Makkah pada 8 Dzulhijjah 1446 H dengan waktu yang akan disampaikan kemudian. Setelah wukuf, jemaah akan bergerak ke Muzdalifah lalu ke Mina untuk mabit dan lempar jumrah. Tenda wukuf di Arafah dan mabit di Mina telah dilengkapi AC dan kasur agar jemaah nyaman. Kulkas yang akan diisi air dingin juga telah disiapkan di lokasi wukuf serta mabit.Selain aturan baru saat wukuf di Arafah, Hilman mengatakan bahwa otoritas Saudi juga akan menyiapkan aturan detail terkait mabit di Mina dan lempar jumrah. Dia menyebut waktu melontar jumrah akan diatur secara detail agar jemaah Indonesia bisa nyaman.”Dengan situasi tersebut, juga di Mina nanti secara detail akan disampaikan jadwal ketika mereka akan melakukan jumrah. Yang tentu saja ada berbagai modifikasi yang semua dilakukan demi keamanan dan keselamatan jemaah,” ujar Hilman.Dalam kesempatan itu, Hilman dan jajarannya juga mengunjungi beberapa tenda jemaah yang akan ditinggali saat wukuf di Arafah dan mabit di Mina. Ia mengecek kesiapan beberapa fasilitas yang disediakan, seperti AC, air, toilet, hingga dapur.Saat di Arafah, ia melihat ada sejumlah toilet bertingkat baru yang disediakan pemerintah Saudi di berbagai maktab. Pihaknya juga mengecek kesiapan tenda jemaah, termasuk kasur untuk jemaah beristirahat sementara saat wukuf Arafah. Rata-rata tenda berkapasitas antara 275–350 orang, tergantung jumlah orang yang dikelola per maktab oleh delapan syarikah yang bermitra dengan Indonesia tahun ini. “Satu maktab ada yang 3000 orang, ada yang 4000, ada 3500. Konfigurasi ini besok dan lusa akan didetailkan bersama syarikah masing-masing,” katanya.Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para CEO dari delapan syarikah terkait penempatan jemaah terpisah dari rombongan ataupun keluarganya. Hilman menyebut bahwa para petinggi syarikah telah memahami konteks jemaah yang sebagian besar harus bergabung dengan keluarga dan pendampingnya masing-masing.”Mudah-mudahan, meskipun pada prinsipnya semua jemaah akan dilayani pada maktab-maktab atau markaz-markaz tertentu, kita sudah menyampaikan kepada mereka untuk bisa memberi kelonggaran pada jemaah,” ucapnya.  

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *