Papua merupakan pulau paling timur di Wilayah Republik Indonesia. Wilayah ini menyimpan kekayaan yang luar biasa, baik tambang maupun non-tambang.
Meski demikian, hanya tambang emas yang menyita perhatian. Sektor non-tambang masih terabaikan.
Padahal, Papua memiliki potensi non-tambang yang sangat memadai untuk dikembangkan demi meningkatkan pendapatan asli daerah. Ini yang menjadi perhatian Penjabat Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong S IP MSi.
Sosok yang menjabat Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan RI sejak 19 Juni 2024 ini membidik pariwisata untuk dikembangkan, baik di Kabupaten maupun Kota Jayapura.
Baca juga: Sareja Pernah Tangkap Si Raja Piton alias Olive Phyton Sepanjang 3 Meter di Jayapura
“Papua itu indah. Kalau dinikmati dari atas pesawat sangat terlihat keindahannya,” ujar Ramses Limbong saat menyambangi gedung Kompas Gramedia, Rabu (28/5/2025).
“Kami orang Papua bilang, Tanah Papua itu tanah yang diberkati lahan yang sedang tidur.”
Nah, karena lahan yang sedang tidur ini maka Ramses Limbong terpanggil untuk “membangunkannya”. Ia mengakui, perlu tangan-tangan kreatif dan inovatif sehingga segala potensi yang ada jadi daya tarik.
Limbong ingin Papua bukan sekadar mendapat predikat bagus dari mulut pengunjung atau pun wisatawan. Ia ingin membuat Papua jadi daerah yang berkesan sehingga wisatawan punya kerinduan kembali ke sana.
“Orang hanya mengatakan (Papua) bagus tapi belum mengena di hati. Ini yang bikin orang tak mau berkali-kali datang ke Papua.”
“Jadi perlu inovasi mengembangkan kawasan-kawasan wisata sehingga bisa jadi daya tarik, misalnya kawasan Danau Sentani yang begitu indah. Perlu pengelolaan yang bagus.”
“Ada juga Pulau Biak yang bisa dibilang seperti Hawai.”
Baca juga: Terima Keluhan Orang Tua terkait Punggutan Biaya Kelulusan Siswa, Wali Kota Datangi SMP Negeri 4 Jayapura
Guna membangunkan lahan yang sedang tidur di tanah terberkati tersebut, Limbong mengaku akan menggenjot pembangunan infrastruktur. Ini (infrastruktur) menjadi hal utama untuk memudahkan wisatawan mengakses wilayah-wilayah indah di Papua.
“Perlu infrastruktur memadai sehingga orang tertarik untuk datang lagi,” ujarnya.
Ia pun siap mengombinasikan wisata pantai dan gunung di Papua. Sebab, Jayapura dekat dengan Wamena yang merupakan Papua Pegunungan.
“Jayapura itu di pantai. Nah, untuk gunung bisa kombinasi dengan Papua Pegununangan (Wamena) karena jarak tempuhnya hanya setengah jam,” ujarnya.