Ingin tidak haid karena alasan kenyamanan atau menghindari nyeri haid? Kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntikan, implan, atau IUD hormonal, bisa jadi pilihan yang aman dan praktis.
Kontrasepsi hormonal memang memiliki beragam fungsi selain mencegah kehamilan. Efek lain adalah mengatur hormon reproduksi, termasuk bisa membuat penggunanya tidak haid sama sekali selama berbulan-bulan. Ini bukan tanda bahaya, tapi merupakan efek normal dari cara kerja hormon dalam kontrasepsi tersebut.
Cara kerja kontrasepsi hormonal
Menurut penjelasan dokter obstetri dan ginekologi Dr.Kavita Nanda, alat kontrasepsi hormonal bekerja dengan mengubah kadar hormon dalam tubuh agar tubuh tidak melepaskan sel telur setiap bulan.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kontrasepsi: Vasektomi, Pil KB, dan Tubektomi
“Jika tidak ada sel telur, maka kehamilan tidak akan terjadi,” ujarnya seperti dikutip dari CNN Health.
Ada dua jenis kontrasepsi hormonal, yaitu kontrasepsi kombinasi yang mengandung hormon sintetis estrogen dan progestin, serta kontrasepsi progestin saja misalnya pada pil, suntikan, implan, dan IUD hormonal.
Baik metode kombinasi maupun yang hanya mengandung progestin membuat lendir di serviks jadi lebih kental, yang membuat sperma sulit memasuki rahim, dan lapisan rahim juga tetap tipis.
“Karena lapisan dalam rahim tetap tipis, sehingga tidak perlu luruh seperti saat terjadinya haid,” ujar Dr.Nanda.
Jika kita menggunakan pil KB dengan cara berhenti seminggu setiap bulannya, tubuh akan merespons dengan pendarahan seperti haid, padahal sebenarnya itu hanyalah reaksi tubuh karena hormon dihentikan sementara. Ini disebut pendarahan putus obat, bukan menstruasi yang sesungguhnya.
Namun jika menggunakan pil tanpa jeda (terus-menerus), atau memakai metode KB suntik atau implan, lapisan rahim tidak pernah menebal, sehingga tidak ada yang perlu luruh. Akibatnya, kita tidak mengalami haid sama sekali dan ini normal.
Baca juga: Tips Aman Menunda Haid Saat Haji, Ini Kata Dokter Kandungan
Apakah tidak haid itu aman?
“Sangat aman. Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan kontrasepsi hormonal secara terus-menerus sama amannya dengan penggunaan biasa. Tidak ada keharusan medis untuk mengalami haid setiap bulan selama kita memakai kontrasepsi hormonal,” papar Dr.Nanda.
Faktanya, di masa lalu, sebelum ada alat kontrasepsi, banyak perempuan jarang haid karena sering hamil atau menyusui, yang secara alami juga menghentikan siklus haid.
Menurut Dr.Nanda yang perlu diperhatikan hanyalah jika kita tidak haid padahal tidak sedang hamil, menyusui, atau menggunakan kontrasepsi hormonal—itu bisa menjadi tanda masalah dan sebaiknya diperiksa ke dokter.
Efek sampingnya kontrasepsi hormonal antara lain mual ringan, nyeri payudara, sakit kepala, atau perdarahan ringan yang tidak teratur, terutama di awal penggunaan.
Tapi pada banyak orang, efek ini akan berkurang setelah beberapa bulan, dan haid bisa berhenti sama sekali (disebut amenore).
Baca juga: Perbedaan Menstruasi Normal dengan Endometriosis Menurut Ahli
Apakah kontrasepsi bikin mandul?
“Tidak. Kontrasepsi hormonal tidak menyebabkan kemandulan. Begitu kita berhenti menggunakannya, hormon buatan akan cepat hilang dari tubuh, dan siklus subur akan kembali normal dalam waktu satu hingga dua bulan,” ujar Dr.Nanda.
Jika kamu mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi hormonal berkelanjutan untuk menghentikan menstruasi, konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk memastikan metode ini cocok dengan kondisi tubuh.