Home / MONEY / Alasan Mundurnya Dua Petinggi KFC Indonesia, Terpengaruh Kinerja?

Alasan Mundurnya Dua Petinggi KFC Indonesia, Terpengaruh Kinerja?

JAKARTA, Emiten pengelolan gerai makanan cepat saji KFC Indonesia PT Fast Food Indonesia Tbk atau FAST mengumumkan pengunduran diri direksi dan dewan komisaris perseroan pada Selasa (27/5/2025).

Direktur Fast Food Indonesia (FAST) Wachjudi Martono mengatakan, pengunduran Ahmad Baiquni dari posisi komisaris independen tidak ada kaitannya dengan kinerja perusahan.

“Bapak Baiquni berencana untuk menjadi pemegang saham dan komisaris dari perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,” kata dia kepada , ditulis Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Mantan Dirut BNI Mundur dari Kursi Komisaris Emiten KFC (FAST)

Ia menambahkan, dengan begitu berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa keuangan (POJK) Ahmad Baiquni tidak diperkenankan untuk menjabat komisaris di perusahaan lain.

“Untuk itu maka beliau mengundurkan diri,” imbuh dia.

Sebagai informasi, Achmad Baiquni merupakan direktur utama PT Bank Negara Indonesia Tbk sampai 2020.

Baca juga: Pendapatan Turun, KFC Indonesia Tekor Rp 796 Miliar

Sementara itu, Direktur Independen FAST Omar L. Anwar rencananya akan menggantikan posisi Ahmad Baiquni sebagai komisaris independent.

“Karena itu Pak Omar L Anwar harus mengundurkan diri dari posisi sekarang sebagai direktur independen perusahaan,” kata dia.

Menyusul pengumuman ini, perseroan akan segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Baca juga: Badai PHK Berlanjut di RI, Bergilir Sritex, Yamaha, KFC, hingga Sanken

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Fast Food Indonesia Tbk J Dalimin Juwono mengatakan, perseroan telah menerima surat pengunduran diri dari Achmad Baiquni selaku komisaris independen dan Oemar Luthfi Anwar selaku direktur tidak terafiliasi pada Selasa (27/5/2025).

Sebagai informasi, FAST mencatat rugi tahun berjalan sebesar Rp 796,71 miliar sepanjang 2024. Angka itu naik 91,67 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 415,64 miliar.

Di samping itu, pendapatan FAST juga mengalami penurunan menjadi Rp 4,87 triliun pada 2024. Jumlah itu turun 17,84 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,93 triliun.

Emiten pengelolan gerai makanan cepat saji KFC Indonesia membukukan total aset Rp 3,52 triliun pada 2024, atau turun secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,91 triliun. 

Baca juga: Kesamaan KFC dan Pizza Hut, Terus Merugi dan Diperparah Boikot

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *