Washington D.C – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk melancarkan serangan militer terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran dengan satu pertaruhan besar: memberikan pukulan mematikan kepada Teheran tanpa harus menyeret Amerika ke dalam konflik regional jangka panjang.Trump mengumumkan sendiri bahwa serangan dilakukan terhadap situs pengayaan uranium di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Ia mengklaim “sejumlah penuh BOM dijatuhkan” di Fordo, salah satu fasilitas yang paling dijaga ketat dan terletak jauh di bawah tanah.”Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tulis Trump dalam pernyataan di media sosial.“Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!”Langkah ini disebut sebagai respons strategis setelah lebih dari satu minggu Israel menggempur berbagai sistem pertahanan udara dan rudal Iran, serta melemahkan fasilitas pengayaan nuklirnya. Trump berharap bahwa keterlibatan langsung Amerika Serikat bisa mempercepat penghentian ambisi nuklir Iran—tanpa membuat AS terjebak dalam perang habis-habisan di kawasan.Dalam wawancara dengan situs berita Axios, Trump menyebut operasi ini sebagai “kesuksesan besar” dan menyatakan bahwa “Israel kini jauh lebih aman.”Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa presiden akan memutuskan dalam dua minggu apakah akan melanjutkan kampanye militer AS terhadap Iran. Sinyal persiapan operasi sebenarnya sudah muncul sejak Sabtu sore, saat sejumlah tanker pengisian bahan bakar udara terpantau terbang dari wilayah Midwest menuju Pasifik. Spekulasi pun merebak bahwa serangan besar mungkin akan terjadi.Namun, belakangan terungkap bahwa pola penerbangan itu merupakan bagian dari strategi pengelabuan. Serangan udara sesungguhnya dilancarkan Minggu dini hari, tak lama setelah Trump kembali dari klub golfnya di New Jersey dan menggelar pertemuan mendadak dengan tim keamanan nasionalnya.Keterlibatan langsung AS ini membawa risiko besar, baik dari sisi geopolitik maupun personal bagi Trump. Ia sebelumnya dikenal sebagai sosok yang menolak intervensi militer luar negeri, dan kampanyenya pada 2016 menekankan janji untuk menghindari perang-perang mahal di kawasan Timur Tengah.Meski begitu, para pejabat AS dan Israel menyatakan bahwa hanya pembom siluman Amerika yang dilengkapi bom penghancur bunker seberat 13,5 ton yang memiliki peluang nyata untuk melumpuhkan situs-situs nuklir Iran yang terkubur dalam. Fordo disebut sebagai target utama, karena lokasinya yang sangat terlindung.Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi apakah bom penghancur bunker benar-benar digunakan dalam serangan tersebut. Iran sendiri belum memberikan tanggapan langsung, namun sebelumnya telah bersumpah akan membalas jika Amerika ikut campur tangan dalam serangan Israel.
Alasan Donald Trump Serang 3 Situs Nuklir Iran

Tag:Breaking News