Washington, DC – Tragedi Air India dengan nomor penerbangan AI 717 jatuh di Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India, pada Kamis (12/6/2025), menandai kali pertama Boeing 787 Dreamliner mengalami kecelakaan sejak perdana diperkenalkan pada tahun 2011.Meskipun maskapai yang menggunakan pesawat Boeing 787 telah menghadapi banyak masalah dengan mesinnya—yang menyebabkan banyak dari mereka harus mengandangkan pesawat dan mengurangi jadwal penerbangan—catatan keselamatan Boeing 787 selama beroperasi sejauh ini tetap baik.Namun, otoritas keselamatan penerbangan Amerika Serikat (AS), Federal Aviation Administration (FAA), telah beberapa kali menyelidiki sejumlah kekhawatiran selama bertahun-tahun, termasuk insiden pesawat Latam Airlines yang sempat menukik di udara tahun lalu.Tahun lalu, seorang pelapor pelanggaran (whistleblower) mendesak dalam sebuah sidang di Washington agar seluruh pesawat 787 Dreamliner di seluruh dunia segera dikandangkan. Dia menyampaikan kekhawatirannya terhadap keselamatan pesawat tersebut. Namun, Boeing menolak klaim yang disampaikan mantan insinyur itu dan menyatakan mereka sepenuhnya yakin terhadap keamanan pesawat yang mereka produksi.Saat ini, lebih dari 1.100 pesawat 787 tengah beroperasi dan digunakan oleh sebagian besar maskapai penerbangan internasional utama. Model ini dikenal karena memiliki efisiensi bahan bakar yang jauh lebih baik, serta tingkat kebisingan yang lebih rendah dibandingkan dengan model-model pesawat yang digantikannya. Demikian seperti dilansir The Guardian.Dua kecelakaan besar akibat cacat pada pesawat Boeing sebelumnya terjadi pada model 737 Max, yakni di Indonesia dan Ethiopia pada 2018 dan 2019. Model 737 Max sempat dilarang terbang selama hampir satu tahun sebelum akhirnya kembali beroperasi secara luas.Bulan lalu, Boeing sepakat membayar lebih dari USD 1,1 miliar dalam kesepakatan dengan Kementerian Kehakiman AS guna menghindari tuntutan pidana terkait dua kecelakaan, yang menewaskan total 346 orang.Catatan keselamatan penerbangan di India memang tidak selalu baik, namun seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri penerbangan dan meningkatnya jumlah penumpang, rekam jejak keselamatannya disebut mengalami perbaikan.Kecelakaan terakhir Air India sebelum ini terjadi pada Agustus 2020, melibatkan pesawat Boeing 737-800 milik Air India Express yang tergelincir dari landasan saat mendarat di Bandara Internasional Calicut dalam cuaca buruk.Air India saat ini mengoperasikan 34 pesawat Dreamliner dan telah memesan 20 unit tambahan, serta telah menggunakan model jarak jauh buatan AS tersebut sejak tahun 2012. Tata Group membeli maskapai ini dari pemerintah India pada 2022 dan tahun lalu mengumumkan rencana untuk meremajakan dan meningkatkan armada mereka, termasuk merombak interior pesawat 787. Namun, masalah dalam pengiriman dari Boeing menyebabkan Air India – seperti maskapai lainnya – harus terus mengoperasikan pesawat lama lebih lama dari yang direncanakan.Adapun penyelidikan kecelakaan pesawat yang dipimpin oleh India ini akan melibatkan pakar dari Badan Investigasi Kecelakaan Udara Inggris (UK Air Accident Investigation Branch) karena banyaknya korban berkewarganegaraan Inggris, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (US National Transportation Safety Board), dan pihak Boeing.”Kami tengah menjalin komunikasi dengan Air India terkait penerbangan 171 dan siap memberikan dukungan. Doa kami bersama para penumpang, awak, petugas penyelamat, dan semua yang terdampak,” sebut Boeing.Menurut data pelacakan penerbangan Flight Radar, pesawat Air India AI 717 hanya sempat mencapai ketinggian maksimum 190 meter.Secara statistik, kecelakaan pesawat paling sering terjadi saat mendarat atau lepas landas, namun para ahli menyatakan tidak terlihat penyebab yang jelas dari insiden kali ini. Cuaca saat kejadian dalam kondisi baik. Gambar-gambar menunjukkan hidung pesawat mengarah ke atas, yang mengindikasikan pilot sedang berusaha mempertahankan posisi terbang, meskipun roda pendarat kemungkinan sudah diturunkan.
Air India AI 171 Jatuh Jadi Kecelakaan Perdana Pesawat Boeing 787 Dreamliner

Tag:Breaking News