JAKARTA, Di tengah pergeseran menuju kendaraan ramah lingkungan, sejumlah pabrikan otomotif mulai serius menggarap segmen mobil komersial listrik di Indonesia.
DFSK lebih dulu dengan menghadirkan Gelora, kendaraan niaga bertenaga listrik yang menawarkan efisiensi operasional.
Kedua model ini hadir sebagai alternatif kendaraan niaga berbahan bakar fosil, dengan biaya operasional yang jauh lebih hemat dan mendukung target net-zero emission pemerintah.
Baca juga: Hasil Investigasi Insiden Mobil Listrik BYD Seal di Jakarta
Di sisi lain, Daihatsu disebut-sebut tengah mengkaji peluang masuk ke pasar kendaraan komersial listrik, terutama dengan kekuatannya di segmen kendaraan niaga ringan.
Apalagi pada ajang GIIAS 2023, Daihatsu sempat memamerkan mobil listrik konsep Vizion-F.
Mobil ini merupakan hasil studi Daihatsu perihal kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Baca juga: Pilihan Mobil Bekas Amerika Harga Murah, di Bawah Rp 50 Juta
Melihat tampilannya, mobil ini terlihat cukup unik karena menyerupai Daihatsu Gran Max, tetapi bertenaga listrik, khususnya Gran Max bertipe Blind Van.
Direktur Marketing & Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani mengatakan, kehadiran berbagai mobil listrik niaga dari sejumlah merek tentu baik dan menambah pilihan untuk konsumen.
“Ya nanti ditunggu saja. Saat ini kita masih konsentrasi first car buyer. Karena kompetisi itu buat kami itu bagus, karena konsumen akan banyak melihat pilihan di market,” ujar Agung di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Ketika ditanya soal kelanjutan dari mobil konsep Vizion-F, Agung berujar bahwa pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kendaraan niaga bertenaga listrik. “Responnya positif lah di market. Kan kami mempunyai R&D sendiri. Jadi R&D kami itu eksplor banyak hal lah. Kalau permintaan kan ada selalu. Cuma kan kalau permintaannya sedikit, harga mahal ya,” ucap Agung.
Baca juga: Update Harga Mobil Listrik Mei 2025, New BYD Seal Meluncur
Seperti diketahui, spesifikasi Vizion-F sebetulnya cukup bersaing dengan mobil listrik kebanyakan.
Salah satunya berkat kapasitas baterai yang cukup besar, dan sistem penggerak roda belakang yang diusungnya.
Vizion-F dibekali baterai berkapasitas 28 kWh yang ditempatkan di dasar mobil dan mampu menempuh jarak sejauh 200 Km.
Baca juga: Opsen Pajak Berlaku, Harga Mobil Naik sampai Rp 5 Juta
Untuk top speed bisa sampai 100 Kpj, adapun daya angkut maksimum 500 Kg.
Sementara waktu pengecasan sekitar 9 jam dari 0-100 persen dengan normal charging. Adapun untuk fast charging bisa 1 jam dengan daya 30 kWh. “Kami kemarin survei, kami harus punya strategi. Aku enggak cerita komersial, first car buyer ada beberapa consideration, terhadap kepemilikan XEV (kendaraan listrik dan varian lanjutannya),” kata Agung.
“Mereka mau beli dan ada sebagian kenapa enggak mau beli. Karena first car buyer akhirnya yang dipertimbangkan adalah jumlah range baterainya. Dia takut nilai jual kembali. Dia juga takut perawatan, dia takut enggak ngerti,” ujarnya.