Waspadai Awan Panas Guguran Gunung Karangetang di Sitaro

Sitaro – Warga serta pengunjung diminta untuk mewaspadai aktifitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. Hal ini disampaikan pihak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).“Waspada terhadap potensi awan panas guguran Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid AN pada, Selasa (20/5/2025).Dia mengatakan, ada awan panas guguran, di mana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava.Dalam laporan periode pengamatan Gunung Karangetang tanggal 1-15 April 2025, disebutkan karakteristik awan panas guguran terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor, serta kejadian lahar di waktu hujan di puncak.Kondisi visual tidak teramati adanya kejadian guguran/erupsi efusif, sementara tinggi asap maksimum mencapai 400 meter di atas puncak.Dari seismisitas, jenis gempa vulkanik dalam terekam masih tinggi selama minggu ini, hal ini diindikasikan terjadinya akumulasi magma pada bagian dalam yang mungkin akan bergerak ke bagian dangkal bahkan ke permukaan.“Sementara itu, gempa-gempa lainnya masih fluktuatif, belum menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan,” ujarnya.Dari pengamatan instrumental Gunung Karangetang, terekam sebanyak 119 kali gempa embusan, dua kali gempa hybrid/fase banyak.Selanjutnya, sebanyak lima kali gempa vulkanik dangkal, 18 kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa pada skala modified mercalli intensity (MMI) I dan sebanyak 127 kali gempa tektonik jauh.Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 11 Januari 2025 pukul 18.00 Wita.