Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pembiayaan kendaraan listrik melalui perusahaan multifinance mencapai Rp 16,63 triliun hingga Maret 2025. Nilai pembiayaan tersebut meningkat 5,65% secara bulanan dari posisi Februari 2025 sebesar Rp 15,74 triliun.Pembiayaan kendaraan listrik per Maret 2025 berkontribusi 3,08% dari total pembiayaan industri multifinance.”Secara umum, potensi pembiayaan atas kendaraan bermotor listrik di Indonesia masih cukup terbuka lebar seiring dengan rencana pembukaan investasi dalam bentuk pabrik dari manufaktur kendaraan bermotor listrik di Indonesia,” kata Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (19/5).Pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik menunjukkan minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan meningkat. Hal ini berkat dukungan dan sinergi kebijakan pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan listrik.Agusman mengatakan, dukungan itu salah satunya diberikan oleh Kementerian Investasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang memberikan insentif lebih besar kepada produsen kendaraan listrik yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.”Konsepnya akan kita ubah, dengan TKDN yang lebih tinggi, insentifnya akan kita berikan lebih besar lagi. Kita lebih positif approach ke depannya mengenai TKDN ini,” ujar Menteri Investasi dan Kepala BKPM Rosan Roeslani.Saat ini ada tujuh produsen kendaraan listrik yang membangun pabrik di Indonesia, yakni VinFast, Volkswagen (VW), BYD, Citroen, AION, Maxus, dan Geely. Total nilai investasi ketujuh perusahaan itu mencapai Rp 15,4 triliun. Mereka ditargetkan memproduksi 281 ribu unit kendaraan listrik per tahun.Di sisi lain, pemerintah juga telah mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah membuka kesempatan pada pihak ketiga untuk membangun stasiun pengisian daya kendaraan listrik guna memperluas jangkauan layanan di seluruh Indonesia.Indonesia menargetkan produksi kendaraan listrik mencapai 2,5 juta unit per tahun pada 2030. Untuk itu, Rosan mengatakan, Indonesia perlu memperkuat riset dan pengembangan. Sejauh ini, pemerintah menawarkan insentif hingga 300% bagi investor yang bersedia mengembangkan riset kendaraan listrik di Indonesia.
Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 16,63 Triliun per Maret 2025

Tag:Breaking News