Home / Liga Internasional / Langkah Menjanjikan Jobe Bellingham: Mau jadi Jude Bellingham atau Frank Lampard?

Langkah Menjanjikan Jobe Bellingham: Mau jadi Jude Bellingham atau Frank Lampard?

Jakarta Nama Bellingham kembali menggema di panggung sepak bola dunia. Kali ini bukan Jude, sang bintang Real Madrid, melainkan adiknya: Jobe Bellingham. Pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025, Jobe bermain untuk Borussia Dortmund.Dalam bersama Borussia Dortmund di Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Mamelodi Sundowns, Jobe mencetak gol dan mengirim sinyal kuat bahwa ia bukan sekadar adik dari seseorang yang hebat, ia mungkin sedang membangun kejayaan atas namanya sendiri.Pertandingan itu sendiri menjadi panggung sempurna bagi Jobe. Dia mencetak gol, dari gerakan terlambat memasuki kotak penalti, sesuatu yang terlihat begitu khas, tapi bukan hanya khas Jude. Dortmund menang dengan skor 4-3 pada laga tersebut.Gerak tubuh, arah lari, dan selebrasi gol, semuanya memantik ingatan pada Jude Bellingham. Namun, menariknya, ada sosok lain yang justru terbayang bagi John Obi Mikel, mantan gelandang bertahan Chelsea yang pernah merumput bersama para legenda.”Dia mengingatkan saya pada pemain yang pernah bermain bersama saya, Frank Lampard. 20 gol setiap musim dengan berada di sana dan datang pada waktu yang tepat. Saya pikir dia akan mencetak banyak gol untuk Dortmund.,” ujar Mikel kepada DAZN.Perbandingan ini tak main-main. Frank Lampard dikenal sebagai gelandang pencetak gol ulung, pernah mencatatkan lebih dari 20 gol per musim dalam masa jayanya bersama Chelsea. Bahkan, dia adalah top skor sepanjang masa The Blues.Dan bagi Mikel, insting Jobe untuk datang dari lini kedua, membaca ruang, dan menuntaskan peluang dengan ketepatan waktu, adalah sesuatu yang sangat mirip dengan mantan rekan setimnya itu.”Terkadang mudah bagi seorang gelandang untuk mengoper bola lalu diam saja. Tetapi tidak, dia ingin datang terlambat di kotak penalti. Dia ingin berada di sana saat bola jatuh,” kata Mikel.”Yang saya suka darinya adalah dia sangat langsung. Begitu dia menguasai bola, dia melihat ke atas, mengumpan ke depan, berlari ke depan. Dia ingin tiba di kotak penalti pada waktu yang tepat, dan itulah yang dia lakukan,” sambungnya.Jobe memastikan gol dan gaya bermainnya ini adalah hasil dari kerja keras, bukan sekadar bakat atau warisan genetik. Dalam wawancaranya usai laga, ia mengaku bahwa instingnya itu adalah hasil latihan berulang sejak lama.”Saya berlatih itu berkali-kali, bukan penyelesaian yang tepat, tetapi datang terlambat di tepi kotak penalti sebagai gelandang adalah sesuatu yang harus Anda kuasai dengan sangat baik,” kata eks pemain Sunderland.”Jika Anda dapat mencetak gol, jika Anda dapat menyumbangkan gol-gol semacam itu dalam jumlah tertentu per musim, maka Anda melakukannya dengan sangat baik. Saya sangat senang karena itu adalah sesuatu yang saya latih sejak kecil,” tegasnya.Sumber: DAZN, BBC SPORT

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *