Berlin – Dalam gelapnya fajar, pada 22 Juni 1941, pasukan Nazi Jerman meluncurkan serangan mendadak ke Uni Soviet, menandai dimulainya salah satu babak paling brutal dalam sejarah Perang Dunia II.Dari arah selatan dan barat, pasukan Jerman menyerbu masuk, sementara pasukan lainnya bergerak dari utara, menuju kota penting Leningrad.Hanya satu jam setelah invasi dimulai, tepat pukul 05.00 waktu setempat, Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels menyampaikan proklamasi Adolf Hitler melalui siaran radio nasional. Ia menjanjikan bahwa mobilisasi tentara Jerman ini akan menjadi “yang terhebat yang pernah dilihat dunia,” dikutip dari BBC, Minggu (22/6/2025).Invasi ini secara terang-terangan melanggar Pakta Non-Agresi yang ditandatangani antara Jerman dan Uni Soviet pada tahun 1939. Hitler, yang sebelumnya menandatangani pakta itu sebagai langkah taktis, kini menyebutnya sebagai “noda dalam sejarah Jerman.”Laporan awal menunjukkan kemajuan pesat pasukan Jerman. Di front utara, seorang koresponden militer Jerman melaporkan bahwa meskipun Tentara Merah langsung membalas tembakan, pasukan Nazi berhasil menerobos posisi garis depan Soviet hanya dalam hitungan menit.Jerman mengerahkan lebih dari tiga juta tentara, didukung sekitar 3.000 tank, 7.000 artileri, dan hampir 3.000 pesawat tempur. Meski jumlah ini kalah dibanding kekuatan Tentara Merah yang mencapai sembilan juta personel aktif dan setengah juta cadangan, Jerman tetap unggul dalam hal peralatan dan strategi militer.Pemimpin Soviet, Joseph Stalin, tampaknya benar-benar terperanjat. Meski telah menerima peringatan dari Inggris dan laporan intelijen bahwa Jerman tengah bersiap menyerang, Stalin bersikukuh bahwa serangan tak akan terjadi hingga setidaknya musim panas berikutnya. Ketidaksiapannya menghadapi kenyataan menjadi titik lemah awal pertahanan Soviet. Di London, Kabinet Perang Inggris langsung menggelar pertemuan darurat. Perdana Menteri Winston Churchill menyampaikan pidato melalui siaran radio BBC, menyebut invasi Jerman sebagai titik balik dalam Perang Dunia II. Ia menyatakan bahwa meskipun sebelumnya menentang komunisme, Inggris kini siap membantu Uni Soviet dalam perjuangan melawan Nazi.”Bahaya yang dihadapi Rusia adalah bahaya kita juga, seperti halnya perjuangan setiap rakyat Soviet demi tanah air dan rumahnya merupakan perjuangan bagi semua bangsa merdeka di seluruh dunia,” ujar Churchill, menyebut Hitler sebagai “manusia haus darah.”Dengan serangan ini, panggung baru Perang Dunia II terbuka—sebuah konfrontasi besar antara dua kekuatan raksasa yang sebelumnya berdiri di sisi berlawanan tapi belum pernah saling berhadapan secara langsung. Invasi ini tidak hanya mengguncang Moskow, tapi juga seluruh dunia.
22 Juni 1941: Adolf Hitler Menginvasi Uni Soviet

Tag:Breaking News