Jakarta – Coinbase telah meluncurkan Coinbase Payments, platform baru yang dirancang untuk memfasilitasi penggunaan stablecoin sebagai metode pembayaran transaksi daring.Platform ini ditujukan untuk pasar daring seperti Shopify dan eBay, yang menyediakan akses ke bisnis skala kecil hingga menengah yang mencari alternatif untuk biaya pembayaran kartu tradisional.Platform pertama yang mengintegrasikan Coinbase Payments adalah Shopify, yang baru-baru ini menjalin kemitraan dengan Coinbase dan Stripe.Kolaborasi ini memungkinkan pedagang Shopify menerima stablecoin USDC, yang akan diproses melalui jaringan Base Coinbase, solusi blockchain Layer 2 yang dibangun di atas Ethereum.Mengutip laman Yahoo Finance, Coinbase Payments menawarkan manfaat platform e-commerce seperti waktu penyelesaian yang lebih cepat, biaya transaksi yang lebih rendah, dan akses ke basis pelanggan global.Layanan ini mencakup rangkaian pembayaran yang memfasilitasi pembayaran dari berbagai dompet kripto, termasuk Coinbase Wallet, MetaMask, dan Phantom.Selain itu, layanan ini menyediakan lapisan konektivitas bagi pedagang dan penyedia layanan pembayaran untuk mengizinkan transaksi, memproses pengembalian dana, dan mengelola langganan.Platform ini juga dilengkapi protokol pembayaran yang membantu pedagang dalam menjalankan transaksi berbasis blockchain.Rangkaian produk ini dirancang untuk menyederhanakan integrasi pembayaran stablecoin bagi pedagang dan platform daring. Sehingga menghilangkan kebutuhan akan keahlian teknologi blockchain atau mata uang kripto.”Kami membangun sistem baru untuk meniru jalur kartu kredit sehingga dapat masuk ke dalam aliran yang ada tanpa gangguan,” ujar juru bicara Coinbase.Bulan lalu, Coinbase juga memperkenalkan x402, protokol pembayaran baru yang memungkinkan pembayaran stablecoin instan melalui HTTP.Protokol ini merupakan standar terbuka yang menggunakan kembali kode status HTTP “402 Payment Required”, untuk memasukkan pembayaran stablecoin ke dalam interaksi berbasis web. Dengan potensi untuk mengubah proses transaksi untuk API, aplikasi, dan agen AI dalam ekonomi internet.Sebelumnya, Perusahaan kripto, Coinbase melaporkan, pihaknya menghadapi kerugian sebesar USD 180 juta hingga USD 400 juta atau Rp 6,5 triliun dari serangan siber yang membobol data akun sejumlah pelanggan.Mengutip Channel News Asia, Senin (19/5/2025) dalam pengajuan peraturan, Coinbase melaporkan bahwa pihaknya menerima email dari pelaku ancaman yang tidak dikenal pada 11 Mei 2025. Pelaku mengaku memiliki informasi tentang akun pelanggan tertentu serta dokumen internal.Meskipun beberapa data, termasuk nama, alamat, dan email dicuri, para peretas tidak mendapatkan akses ke kredensial login atau kata sandi, terang Coinbase. Namun, Coinbase akan mengganti rugi pelanggan yang tertipu untuk mengirimkan dana kepada para penyerang.Para peretas juga diketahui telah membayar beberapa kontraktor dan karyawan Coinbase yang bekerja dalam peran pendukung di luar AS untuk mengumpulkan informasi. Coinbase memastikan, pihaknya telah memecat oknum karyawan yang terlibat.Secara terpisah, Komisi Sekuritas dan Bursa AS telah mulai meneliti apakah Coinbase telah salah menyatakan angka penggunanya, menurut laporan dua sumber terkait.Badan tersebut juga tertarik untuk mengetahui apakah data pengguna yang tidak akurat dapat mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kepatuhan yang tidak memadai terhadap prinsip kenali pelanggan yang diwajibkan bagi perusahaan yang terdaftar di SEC, kata sumber tersebut.Namun, juru bicara Coinbase membantah bahwa SEC sedang menyelidiki kepatuhan perusahaan terhadap prinsip kenali pelanggan Anda dan aturan Undang-Undang Kerahasiaan Bank.Sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan SEC tidak secara langsung mengajukan pertanyaan tentang kepatuhan tersebut.Penyelidikan terhadap metrik “pengguna terverifikasi” Coinbase terus berlanjut bahkan setelah SEC menghentikan gugatan lainnya, kata sumber tersebut. Saham Coinbase terus merugi setelah laporan tersebut dan terakhir turun 6,5 persen.”Ini adalah penyelidikan yang tersisa dari pemerintahan sebelumnya tentang metrik yang kami hentikan pelaporannya dua setengah tahun lalu, yang diungkapkan sepenuhnya kepada publik,” kata kepala bagian hukum Coinbase, Paul Grewal.”Meskipun kami sangat yakin investigasi ini tidak boleh dilanjutkan, kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan SEC guna menuntaskan masalah ini.”
Coinbase Rilis Platform untuk Pembayaran Stablecoin di Transaksi Daring

Tag:Breaking News