Bantul – Pemkab Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mendukung pemerintah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, salah satu desa terbaik dunia tahun 2024 tengah mendaftarkan tatah sungging wayang kulit untuk memperoleh status Indikasi Geografis (IG). Sebelumnya dua cipta karya kebudayaan di Bantul, Batik Nitik dan Gerabah Kasongan telah memperoleh status IG dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).Upaya ini menurut Kepala Desa Wukirsari, Susilo Hapsoro dilakukan kerajinan tatah sungging wayang kulit yang sentranya di Dusun Pucung sudah diakui sebagai kebudayaan tak benda oleh dunia seperti halnya batik tulis yang juga menjadi kekhasan daerahnya.”Wayang tatah sungging pucung adalah warisan budaya yang hanya ada di sini. Kami akan menyediakan segala kebutuhan, mulai dari data hingga dukungan masyarakat, agar wayang ini segera mendapatkan pengakuan sebagai Indikasi Geografis,” terang Susilo, Jumat (13/6/2026).Perolehan pengakuan menurutnya akan semakin terbuka seiring dengan penetapan Desa Wukirsari oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai Kawasan Karya Cipta (KKC). Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum Republik Indonesia Nomor M.HH-1.UM.04.02 Tahun 2025, Kamis (12/6/2025) kemarin, Kraton Ngayogyakarta juga mendapatkan ketetapan yang sama.“Selama ini, wayang kami sudah dikenal luas, tetapi belum terlindungi secara hukum. Dengan IG, keaslian dan kualitasnya akan diakui secara resmi, meningkatkan nilai ekonomi, dan melindungi perajin dari klaim sepihak atau pembajakan,” tambahnya.Terkait dengan penetapan KKC, status ini merupakan konsep pengakuan terhadap wilayah yang memiliki potensi kekayaan intelektual baik tradisional maupun kontemporer yang mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.Penetapan Desa Wukirsari sebagai KKC menjadi langkah strategis membangun sinergi antara pelestarian budaya, inovasi lokal, dan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kepala Kantor Wilayah Kemenkum DIY, Agung Rektono Seto mengungkapkan tatah sungging wayang kulit yang saat ini dikerjakan 400-an perajin di Dusun Pucung telah lama menjadi perhatian karena keunikan dan nilai budayanya.“Ini adalah salah satu kerajinan tradisional yang tidak ada duanya. Proses pembuatannya membutuhkan keahlian khusus yang diturunkan secara turun-temurun di Wukirsari,” jelas Agung.Menurutnya perlindungan hukum bagi produk indikasi geografis ini sangat penting menjaga kekayaan budaya dan ekonomi daerah, dimana pengrajin lokal menggantungkan hidupnya pada warisan budaya ini.Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi penghargaan Kemenkumham yang berselang tidak lama dari pengakuan Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (UNWTO) yang menetapkan Wukirsari sebagai satu dari 55 desa terbaik dunia.“Penetapan status KKC ini menunjukkan Desa Wukirsari masih sangat potensial untuk pengembangan tradisi budaya berwujud karya cipta. Saya pikir tidak hanya di Wukirsari, banyak desa di Bantul yang memiliki tradisi karya cipta yang masih bertahan dan turun temurun,” tutupnya.
Indikasi Geografis Bantul Bakal Bertambah, Wukirsari Ajukan Tatah Sungging

Tag:Breaking News