Jakarta – PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) atau B-Log, perusahaan bergerak di usaha logistic yang terjadi atas jasa pengangkutan dan pergudangan akan menawarkan saham perdana ke public atau initial public offering (IPO).Mengutip laman e-ipo, Sabtu (21/6/2025), perusahaan milik orang terkaya Indonesia Djoko Susanto ini menawarkan saham perdana ke publik sebesar 563.247.900 saham atau 563,24 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas itu setara 16,67% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga saham yang ditawarkan Rp 240-270 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan didapatkan maksimal Rp 152,07 miliar.Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 67% untuk tambahan setoran modal ke PT Simpan Sini Aja (SSA), entitas anak yang akan digunakan oleh SSA untuk pembiayaan pembangunan tiga gudang pendingin yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Pontianak, dan Makassar.Ketiga gudang pendingin di lokasi itu memiliki spesifikasi sama antara lain ruang penyimpanan yang terdiri dari tiga suhu yakni suhu ruang, suhu dingin, dan suhu beku. Selain itu gudang itu memiliki kapasitas antara 750-3.000 pallet position.Selain itu, dana IPO sekitar 33% akan dipakai untuk pembelian sekitar 75-100 unit kendaraan dengan spesifikasi light truck termasuk karoseri tipe cold dan dry dengan kisaran harga Rp 500 juta-Rp 750 juta per unit.Pembelian unit kendaraan tersebut masuk ke dalam rencana ekspansi bisnis Perseroan dimana unit kendaraan tersebut akan digunakan untuk kegiatan operasional Perseroan khususnya untuk melayani kebutuhan pelanggan Perseroan.Hingga 31 Desember 2024, Perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk naik menjadi Rp 111,86 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 102,48 miliar.Sedangkan pendapatan naik menjadi Rp 1,07 triliun hingga 31 Desember 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 966,71 miliar.Perseroan membukukan ekuitas Rp 387,90 miliar hingga 2024 dari 2023 sebesar Rp 375,86 miliar. Liabilitas tercatat naik menjadi Rp 328,59 miliar hingga Desember 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 262,72 miliar. Total aset Perseroan naik menjadi Rp 716,50 miliar hingga Desember 2024 dari 2023 sebesar Rp 638,58 miliar. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 29 miliar dari 2023 sebesar Rp 81,76 miliar.Untuk kebijakan dividen, mulai tahun buku 2025, Perseroan akan membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham.Hal itu dengan ketentuan persentase dividen tunai terhadap laba bersih maksimal 50% dari laba bersih tahun berjalan. Namun, apabila diperlukan dari waktu ke waktu Perseroan dapat tidak membagikan dividen kepada pemegang saham Perseroan.Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu sepanjang mendapat persetujuan dari para Pemegang Saham dalam RUPS. Pembayaran dividen akan dilakukan dalam Rupiah. Walaupun demikian, penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, jika ada, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain:1. Kemampuan kas Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan;2. Hasil operasi dan kondisi keuangan Perseroan;3. Keuntungan dari Perseroan dan/atau pembagian dividen yang diterima Perseroan;4. Rencana investasi Perseroan dan/atau Entitas Anak di masa mendatang;5. Prospek usaha Perseroan di masa mendatang.Adapun pemegang saham setelah IPO Perseroan antara lain PT Sigmantara Alfindo sebesar 50,53%, PT Dua Mitra Inti Selaras sebesar 29,17%, PT Wiraguna Sejahtera Abadi sebesar 3,3% dan masyarakat sebesar 16,67%.Adapun pengendali dari Perseroan adalah salah satu konglomerat Indonesia Djoko Susanto yang juga memiliki gerai Alfamart. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sigmantara Alfindo memiliki 50,19% saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau pengelola Alfamart.Untuk menggelar IPO ini, Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
IPO, Perusahaan Pemilik Alfamart Djoko Susanto B-Log Bidik Dana Rp 152 Miliar

Tag:Breaking News