Home / Liga Indonesia / Kisah Peter Odemwingie di Madura United: Marquee Player yang Berasa Liburan

Kisah Peter Odemwingie di Madura United: Marquee Player yang Berasa Liburan

Jakarta – Liga Indonesia sempat diramaikan dengan kehadiran marquee player pada Liga 1 2017. Tujuannya adalah membangkitkan antusiasme suporter setelah Indonesia terbebas dari sanksi FIFA. Madura United tak ketinggalan mendatangkan bintang, yaitu Peter Odemwingie, pemain yang bersinar di Liga Inggris.Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, mengakui kedatangan Peter Odemwingie memberikan dampak besar bagi tim. Awalnya, Odemwingie diharapkan menjadi pendamping bagi Greg Nwokolo yang baru bergabung dari Persija Jakarta.”Saya tidak begitu kenal dengan Peter saat itu, tapi saya hanya lihat dari videonya, (harga) dia murah, lebih murah dari (marquee player) yang lain,” ungkap Achsanul Qosasi dalam kanal YouTube Liputan6.Keputusan Achsanul Qosasi merekrut pemain asal Nigeria ini semakin mantap setelah mendapat rekomendasi dari rekannya di Kedutaan Besar RI di London. Odemwingie sendiri memilih Madura United sebagai tempat untuk menikmati karier sepak bolanya sambil “berlibur”.”Saya tanya Peter, dia bilang mau berlibur sambil kerja. Makanya dia main lepas,” jelas Achsanul Qosasi.Walaupun berstatus marquee player, Odemwingie tetap menunjukkan profesionalisme tinggi. Ia bermain tanpa beban dan memiliki hubungan baik dengan rekan-rekannya, termasuk Cristian Gonzales. Bahkan, ia sering bermain golf bersama Greg Nwokolo.Odemwingie menjadi contoh bagi pemain lain dalam hal disiplin dan profesionalisme. Ia selalu datang tepat waktu dan tidak pernah absen latihan.”Dia selalu bilang dia berlibur dan dia tampil tanpa beban, tapi tidak ada minta aneh-aneh, dia selalu datang tepat waktu dan bahkan tidak pernah mangkir latihan,” kenang Achsanul Qosasi.Achsanul Qosasi menambahkan, harga Odemwingie saat itu tidak semahal pemain bintang lainnya, bahkan ada pemain Madura United yang harganya lebih mahal darinya.Sayangnya, kebersamaan Odemwingie dengan Madura United hanya berlangsung selama dua musim. Achsanul Qosasi mengungkapkan, kartu merah yang didapat Odemwingie saat melawan Bhayangkara FC menjadi alasan kuat kepindahannya.”Dia emosi betul saat itu. Waktu itu Bhayangkara mau juara, kalau menang lawan Madura United dia menang,” kata Achsanul Qosasi.Achsanul Qosasi juga menyebutkan bahwa banyaknya suporter Bhayangkara FC di bangku VIP saat pertandingan tersebut mungkin menjadi pemicu kemarahan Odemwingie. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri kontraknya.Meski sudah tujuh tahun berlalu, Achsanul Qosasi mengakui masih terkesan dengan kualitas yang dimiliki Peter Odemwingie. Ia menyebut belum ada striker Madura United yang mampu menyamai kemampuannya.”Kita terpatok pada Peter karena dia punya kualitas yang bagus, bola datang bagaimanapun, mau dia tekuk, tetap gol,” kenangnya.Achsanul Qosasi juga menceritakan pertemuannya dengan Odemwingie, di mana pemain tersebut menunjukkan ketertarikannya pada sepak bola Indonesia dan Madura United. Bahkan, warna jersey Madura United hampir sama dengan klub sebelumnya, Stoke City.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *