Home / Liga Inggris / Rumit! Jadwal Premier League Ternyata Dibuat dengan Bantuan Perusahaan Prancis, Butuh Waktu Sampai 6 Bulan

Rumit! Jadwal Premier League Ternyata Dibuat dengan Bantuan Perusahaan Prancis, Butuh Waktu Sampai 6 Bulan

Jakarta Di balik setiap musim Premier League yang kita nikmati, ada proses panjang dan rumit yang terjadi di belakang layar. Menyusun jadwal pertandingan bukan sekadar menempatkan nama klub di tanggal-tanggal kosong. Faktanya, proses ini membutuhkan waktu hingga enam bulan.Tugas berat ini dikelola oleh Atos, perusahaan teknologi multinasional yang bermarkas di pinggiran kota Paris. Mereka bekerja sama dengan pihak Premier League untuk memastikan semua pertandingan tersusun secara adil, aman, dan efisien.Sistem penjadwalan ini mempertimbangkan banyak hal: Mulai dari kalender internasional, jadwal kompetisi Eropa, hingga faktor keamanan dan logistik kota tempat pertandingan digelar. Bahkan, permintaan khusus dari klub pun bisa memengaruhi susunan jadwal.Langkah pertama dalam menyusun jadwal adalah menginput berbagai data penting ke dalam sistem. Ini termasuk tanggal pertandingan internasional, pekan laga Eropa, serta jadwal dari liga-liga kasta bawah. Tujuannya, agar tidak terjadi bentrok yang dapat merugikan semua pihak.Faktor eksternal seperti kapasitas kepolisian dan kedekatan geografis antar klub juga menjadi pertimbangan utama. Contohnya, Liverpool dan Everton tidak boleh bermain di kandang pada akhir pekan yang sama, karena bisa membebani infrastruktur dan pengamanan kota. Hal serupa juga berlaku untuk Manchester United dan Manchester City.Namun, aturan ini lebih fleksibel di London. Banyaknya klub Premier League di ibu kota membuat jadwal kandang-tandang diatur dengan toleransi lebih longgar. Ini dilakukan agar seluruh pertandingan tetap bisa digelar tanpa hambatan besar.Selain faktor umum, klub juga bisa mengajukan permintaan khusus terkait jadwal. Salah satu contohnya adalah Manchester United yang kemungkinan akan meminta laga tandang pada akhir pekan 11 Oktober 2025. Pasalnya, Old Trafford akan digunakan untuk final Super League pada hari Sabtu tersebut.Setelah semua informasi terkumpul, klub-klub dimasukkan ke dalam pairing grid. Ini adalah sistem yang mengatur jadwal kandang dan tandang agar merata sepanjang musim. Dari situ, sistem akan menghasilkan daftar pertandingan secara acak.Namun proses belum selesai di sana. Jadwal yang dihasilkan masih harus diverifikasi secara manual oleh tim dari Atos, Premier League, dan Football League. Jika ada ketidaksesuaian atau kendala, prosesnya diulang hingga diperoleh jadwal yang ideal dan sesuai semua aturan.Premier League memberlakukan tiga aturan utama terkait jadwal kandang dan tandang yang harus dipatuhi sistem penjadwalan. Pertama, dalam lima laga beruntun, sebuah klub hanya boleh memiliki rasio tiga laga kandang dan dua tandang, atau sebaliknya.Kedua, tidak ada klub yang boleh memulai atau mengakhiri musim dengan dua laga kandang atau dua laga tandang. Aturan ini penting untuk menjaga keseimbangan dan keadilan kompetisi sejak awal hingga akhir musim.Ketiga, pada periode sekitar Boxing Day dan Tahun Baru, sebuah klub tidak boleh bermain dua kali berturut-turut di kandang atau tandang. Tujuannya adalah menjaga keadilan kompetisi dan mengakomodasi kondisi fisik pemain di tengah jadwal padat akhir tahun.Mungkin banyak yang mengira jadwal Premier League hanya disusun berdasarkan undian semata. Padahal, kenyataannya jauh lebih kompleks. Dibutuhkan teknologi canggih, kolaborasi antarlembaga, hingga kompromi dari klub-klub peserta.Setiap musim, Atos dan Premier League harus menyulap ribuan variabel menjadi kalender kompetisi yang masuk akal dan bisa diterima semua pihak. Dan itulah alasan mengapa penjadwalan Premier League bisa memakan waktu hingga enam bulan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *