Home / Liga Indonesia / Fenomena Gandrung Pelatih Belanda: PSIM Yogyakarta Ikuti Jejak Dewa United, Bali United, dan Timnas Indonesia

Fenomena Gandrung Pelatih Belanda: PSIM Yogyakarta Ikuti Jejak Dewa United, Bali United, dan Timnas Indonesia

Jakarta Klub-klub BRI Liga 1 tampaknya sedang jatuh hati pada sentuhan sepak bola Belanda. Musim 2025/2026 menjadi bukti bahwa tren ini kian mengakar kuat, dan PSIM Yogyakarta menjadi tim terbaru yang ikut arus dengan menunjuk Jean-Paul Van Gastel.Langkah PSIM mengangkat Van Gastel seolah menjadi penegasan bahwa pelatih asal Negeri Kincir Angin kini tengah menjadi primadona di sepak bola Indonesia. Van Gastel jelas bukan nama Belanda pertama dan satu-satunya di Liga 1 2025/2026.Secara umum, pelatih-pelatih Belanda sudah lama mewarnai sepak bola Indonesia. Ada nama Robert Rene Alberts yang pernah membawa Arema Indonesia juara. Lalu, ada Henk Wullems, Wim Rijsbergen, dan Pieter Huistra yang mewarnai sepak bola Indonesia.Kini, fenomena gandrung pelatih Belanda kembali melanda sepak bola Indonesia pada musim 2025/2026. Tiga pelatih asal Belanda dipastikan jadi juru taktik bagi klub-klub Liga 1. Mereka mungkin akan terkoneksi dengan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.Fenomena ini memang bukan hal baru. Sepak bola Indonesia telah beberapa kali bersinggungan dengan pelatih asal Belanda. Namun, tonggak tren baru ini dimulai dari Dewa United yang merekrut Jan Olde Riekerink pada awal musim 2023/2024.Riekerink memang belum mempersembahkan trofi juara, tetapi pencapaiannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Di bawah asuhannya, Dewa United menunjukkan progres konsisten dalam dua musim terakhir.Stabilitas permainan dan kenaikan posisi di klasemen menjadi bukti nyata tangan dingin pelatih berusia 61 tahun itu. Dia juga mampu memaksimalkan talenta lokal seperti Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya.Sebelum Riekerink di Dewa United, ada nama Robert Albert dan Pieter Huistra yang cukup sukses di sepak bola Indonesia.Titik balik terbesar terjadi ketika Timnas Indonesia memutuskan berpisah dengan Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert sebagai nahkoda baru. Keputusan ini membawa perubahan besar dalam lanskap kepelatihan sepak bola nasional.Kluivert datang tak sendiri. Ia membawa rombongan pelatih dengan filosofi sepak bola Belanda yang kuat: menekankan penguasaan bola, struktur organisasi tim yang solid, serta pengembangan pemain muda.Perlahan tapi pasti, Belanda menjadi kiblat baru bagi sepak bola Indonesia. Sebab, bukan hanya jajaran pelatih, PSSI juga menunjuk Jordi Cruyff sebagai Penasehat Strategis dan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat.Melihat perubahan positif yang dibawa pelatih Belanda, Bali United ikut bergerak cepat. Mereka menunjuk Johnny Jansen sebagai pelatih kepala. Pria 50 tahun itu punya rekam jejak menarik. Ia pernah melatih klub Eredivisie, SC Heerenveen, serta sempat menangani PEC Zwolle.PSIM Yogyakarta tak mau ketinggalan. Klub bersejarah asal Kota Gudeg itu mempercayakan kendali tim kepada Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi musim debut mereka di kasta tertinggi.Van Gastel bukan nama sembarangan. Ia pernah menjadi asisten pelatih di Feyenoord, salah satu klub besar di Belanda. Selain itu, ia juga sempat menjabat pelatih kepala di NAC Breda, menunjukkan bahwa ia punya pengalaman memimpin tim secara penuh di level kompetitif.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *