NEW YORK, Harga emas dunia menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (17/6/2025) waktu setempat atau Rabu (18/6/2025) pagi WIB, didukung memanasnya konflik antara Iran dan Israel.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level 3.390,59 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,3 persen ke level 3.406,9 dollar AS per ons.
Memanasnya ketegangan di Timur Tengah meningkatkan minat investor terhadap emas, yang merupakan aset lindung nilai atau safe haven di tengah gejolak geopolitik dan ekonomi.
Meski begitu, penguatan harga emas kemarin masih dibatasi kenaikan indeks dollar AS sebesar 0,8 persen, yang membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca juga: Harga Emas Dunia Turun Usai Sentuh Level Tertinggi, Investor Realisasi Cuan
“Ketidakpastian geopolitik, dengan perang Iran-Israel yang kemungkinan akan meningkat sebelum akhirnya mereda, akan terus menjaga minat pasar terhadap aset safe haven seperti emas,” ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wycoff.
Ketegangan konflik geopolitik antara Iran dan Israel semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran.
Trump mengatakan, dirinya menginginkan ‘akhir yang nyata’ dari sengketa nuklir dengan Iran, dan mengindikasikan bahwa dia mungkin akan mengirim pejabat senior AS untuk bertemu dengan Republik Islam tersebut saat perang udara Israel-Iran sudah masuk hari kelima.
Baca juga: Harga Emas Dunia Bisa Tembus 3.500 Dollar AS, Apa Pendorongnya?
Di sisi lain, kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (Teh Fed) turut mempengaruhi pergerakan harga emas. The Fed akan mengumumkan kebijakannya terhadap suku bunga pada Rabu pekan ini, diikuti oleh konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell.
Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25-4,50 persen, yang sudah dipertahankan sejak Desember 2024 lalu.
Kondisi suku bunga rendah ditambah ketidakpastian geopolitik, akan mendukung daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Untuk diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang turut mempengaruhi pergerakan harga emas.
Ketika suku bunga naik atau tinggi, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.
Sebaliknya, ketika suku bunga menurun atau rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.