Jakarta Persijap Jepara datang ke Liga 1 2025/2026 bukan untuk sekadar mengisi slot tim promosi. Klub berjuluk Laskar Kalinyamat itu menunjukkan ambisi besar dengan melakukan perubahan signifikan, termasuk di sektor pelatih kepala.Widodo C. Putro, sosok yang berjasa mengantar Persijap promosi dari Liga 2, harus angkat kaki dari kursi pelatih. Sebagai gantinya, manajemen menunjuk pelatih muda asal Portugal, Mario Lemos, sebagai arsitek baru tim.Widodo punya rekam jejak cukup positif di Indonesia. Dia pernah membawa Bali United bersaing di papan atas dan menyelamatkan Arema FC dari degradasi. Namun, Persijap memilih memakai jasa sosok baru yakni Mario Lemos.Langkah ini jelas menjadi sinyal bahwa Persijap ingin bertahan, bahkan bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Jika tidak lebih baik dari Widodo, tak mungkin Persijap memilih Mario Lemos jadi pelatih. Tapi siapa sebenarnya Mario Lemos?Mario Lemos mungkin belum terlalu familiar di telinga publik sepak bola Indonesia. Namun, pria berusia 39 tahun ini bukan sosok asing dalam dunia kepelatihan, terutama di kawasan Asia.Lemos memulai karier melatihnya dari akar rumput, yakni sebagai pelatih akademi. Ia sempat menangani akademi klub Portugal, Ferreiras, sebelum mendapatkan kesempatan langka: menjadi pelatih tim muda Manchester United pada 2011.Ya, Lemos pernah mengisi posisi penting di salah satu akademi terbaik dunia. Meskipun hanya bertugas selama satu musim, pengalaman tersebut menjadi batu loncatan berharga dalam kariernya.Setelah petualangan di Eropa, Lemos mulai menapaki jalan panjangnya di Asia.Nama Mario Lemos mulai mencuat di kawasan Asia saat ia bergabung dengan Muangthong United, klub besar Thailand, sebagai asisten pelatih. Dari sana, kariernya terus berlanjut di lingkungan sepak bola Asia Selatan.Ia dipercaya menjadi bagian dari tim kepelatihan Timnas Bangladesh, baik sebagai asisten maupun pelatih kepala dalam beberapa periode. Di tangan Lemos, Timnas Bangladesh sempat menunjukkan peningkatan performa dan organisasi permainan yang lebih rapi.Pengalaman di level klub juga tak kalah mentereng. Ia pernah menangani Negeri Sembilan FC, klub asal Malaysia. Terakhir, Lemos menjadi bagian dari tim pelatih Mumbai City FC, salah satu kontestan Liga Super India (ISL), sebagai asisten pelatih dari November 2024 hingga April 2025.Mengambil alih tim promosi seperti Persijap Jepara tentu bukan perkara mudah. Namun, rekam jejak Lemos yang kaya dengan pengalaman internasional, terutama di kawasan Asia, bisa menjadi bekal penting dalam menyusun strategi dan membangun karakter tim.Dengan kombinasi usia muda, latar belakang pendidikan sepak bola Eropa, serta pengalaman menangani tim nasional dan klub Asia, Mario Lemos memiliki paket komplet sebagai pelatih modern.”Saya sangat senang dan antusias bisa bergabung dengan klub ini. Kami benar-benar ingin membentuk tim yang kompetitif dan penuh semangat juang, yang bisa mewakili masyarakat Jepara,” ujar Mario Lemos.
Mario Lemos, Juru Taktik Baru Persijap Jepara yang Pernah Melatih Akademi Manchester United

Tag:Breaking News