Jakarta PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) telah menyelesaikan proyek bangunan gedung Pusat backup BMKG di Bali.Gedung tersebut dikenal dengan nama Gedung InaTEWS (Indonesia-Tsunami Early Warning System), yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat komando cadangan untuk layanan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika serta sistem peringatan dini tsunami.Gedung ini diresmikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, didampingi oleh beberapa pejabat seperti Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Badung, Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya, serta para pejabat BMKG lainnya.Dwikorita mengatakan, bahwa peresmian ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta.“Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia. fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik,” ujar Dwikorta dalam keterangan resmi di Denpasar, Bali, dikutip Selasa (17/6/2025).Secara kontraktual, proyek pembangunan Gedung InaTews terbagi menjadi dua yaitu di Jakarta dan Bali.Adapun penerapan teknologi yang terpasang dalam bangunan gedung pun berbeda.Direktur Utama WEGE, Hadian Pramudita menjelaskan bahwa Gedung Backup Center InaTews di Bali menggunakan Lead Rubber Bearing (LRB) yang disesuaikan oleh karakteristik tanah yang ada di Denpasar.“Secara demografis Bali memiliki karakteristik tanah yang berbeda yaitu berpasir. Inilah yang menjadi tantangan sehingga kami juga harus memberikan ‘treatment’ khusus yang berbeda dalam pemasangan untuk Teknologi Base Isolation tipe Lead Rubber Bearing (LRB) yang digunakan pada gedung InaTews BMKG di Bali ini. Terdapat 18 titik LRB yang kami terapkan dengan cara simultan dan berurutan dengan struktur lainnya, teknologi inilah yang menjadi konsentrasi kami hingga Gedung ini berdiri”. Jelas Hadian.Hadian pun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan BMKG kepada WEGE untuk kembali pengembangkan infrastruktur BMKG yang sebelumnya telah menyelesaikan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Tangerang pada Maret 2024 lalu dengan konsep bangunan hijau. Senada, Kepala BNPB Suharyanto juga menyampaikan apresiasi atas langkah strategis WEGE.“Gedung ini sangat penting sebagai bagian dari penguatan sistem hilir penanggulangan bencana. Dengan kehadiran Command Center di Bali, kita berharap informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat dan akurat ke daerah-daerah, meminimalkan korban saat bencana terjadi,” ujarnya.Adapun apreasasi dari Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk bersinergi erat dengan BMKG demi memperkuat kesiapsiagaan daerah.“Kami berharap kehadiran BMKG dan sistem peringatan dini ini benar-benar memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi bersama kabupaten/kota akan terus menjaga koordinasi agar informasi real-time dari BMKG dapat segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
WEGE Rampungkan Gedung Pusat Backup BMKG di Bali

Tag:Breaking News