Jakarta PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 12 miliar pada 2025. Belanja modal itu utamanya akan digunakan untuk membiayai proyek Kertajati Umrah Park.”Penggunaan capex tahun 2025 adalah sekitar Rp 12 miliar untuk pembangunan Umrah Park, itu untuk pembangunan dan juga untuk operasional,” ungkap Direktur Utama PT Hotel Fitra International Tbk, Joni Rizal dalam paparan publik perseroan, Senin (16/6/2025).Proyek andalan yang digarap oleh anak usaha PT Fitra Amanah Wisata itu dibangun di atas lahan 4 hektare (ha) di Majalengka dan didanai dari hasil Penawaran Umum Terbatas I senilai Rp 57,81 miliar.Kertajati Umrah Park ditargetkan menjadi kawasan terpadu wisata religi, hotel, dan pusat edukasi ibadah diharapkan rampung pada Juni 2027.”Proyek ini juga melibatkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dengan masa pemanfaatan lahan selama 30 tahun. Kertajati Umrah Park akan menjadi destinasi religi unggulan yang mendukung konektivitas Bandara Kertajati dan potensi wisata Majalengka,” ungkap Direktur Operasional merangkap Corporate Secretary PT Hotel Fitra International Tbk, Tomi Tris.Dengan efisiensi, inovasi, dan proyek baru yang strategis, FITT berharap tahun 2025 ini menjadi titik balik kinerja keuangan dan ekspansi bisnis Perseroan.Perseroan membidik laba bersih, setelah mencatatkan rugi dalam dua tahun terakhir. Fitra mencatat, kerugian bersih pada 2024 naik tipis sebesar 5,85% menjadi Rp7,78 miliar, dibandingkan Rp7,35 miliar pada 2023. FITT menargetkan pendapatan pada 2025 tumbuh 13,19% menjadi Rp 15,1 miliar, dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 13,34 miliar. Upaya mendorong okupansi hotel serta optimalisasi penyewaan convention hall menjadi fokus utama.Tercatat sepanjang 2024, pendapatan usaha FITT paling besar berasal dari okupansi hotel dan penyewaan convention hall sebesar Rp 5,16 miliar, lalu pendapatan dari banquet, breakfast, food and beverage, laundry, dan lainnya sebesar Rp 8,17 miliar.”Seiring dengan peningkatan pendapatan, laba kotor juga turut meningkat 0,71% menjadi Rp 4,21 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,18 miliar,” ungkap Joni.Dalam RUPS Luar Biasa perseroan yang digelar 16 Juni 2025, perseroan mendapat lampu hijau untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari bank, lembaga non-bank, maupun pemegang saham sebagai tambahan modal. Serta perubahan susunan pemegang saham.Tomi Tris mengatakan, untuk tahun buku 2024 Perseroan tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini dikarenakan kerugian yang masih dialami oleh Perseroan sepanjang 2024. “Kami menetapkan untuk tidak membagikan dividen karena Perseroan masih merugi,” ujarnya. Sementara itu, Perseroan berhasil mengantongi izin untuk melakukan pinjaman kepada pemegang saham pengendali sebesar Rp 10 miliar.Dana itu akan digunakan untuk operasional Perseroan. Adapun untuk susunan pemegang saham FITT antara lain PT Gloria Inti Nusantara sebanyak 300 juta saham, Hendra Sutanto sebanyak 200 juta saham dan masyarakat sebanyak 804,27 juta saham.”Kita di RUPSLB tadi pinjamannya Rp 10 miliar. Itu secara bertahap, tidak secara langsung. Itu kita pinjam dari perbankan, non-bank, dan pemegang saham. Digunakan untuk kebutuhan perseroan, untuk operasional, dan lain sebagainya,” imbuh Joni.
Hotel Fitra International Siapkan Rp 12 Miliar Genjot Proyek Umrah Park di Kertajati

Tag:Breaking News